Semua tentunya tergantung visi dan misi dari setiap individu yang ketika mengeluti sebuah profesi maka sudah sewajibnya ia melaksanakan tugas dan amanah tersebut dengan baik.
Demikian ketika nantinya para Artis dan mantan Atlet ini terpilih menjadi anggota DPR atau wakil rakyat, pastinya hal yang diutamakan harus bicara soal kepentingan rakyat.
Fenomena Artis dan mantan Atlet Nyaleg atau jadi anggota legislator secara politis barometernya tentu dilihat dari popularitas atas profesi yang digeluti sebelumnya.
Popularitas, ketenaran ketika menjadi seorang Aktor, pemain film, penyanyi, presenter, atau olahragawan tentu menjadi nilai jual yang potensial.
Hal itu pun dimanfaatkan Parpol dalam memperoleh dukungan dan suara publik, ketika menyodorkan para kandidat-kandidatnya di pesta demokrasi.
Keuntungan dari sisi ketenaran para Artis dan mantan Atlet ini membuat Parpol tidak terlalu bekerja keras untuk mempromosikan para kader-kadernya.
Namun perlu diingat, jangan hanya kerena popularitas semata, lantas para Parpol tidak mampu menggembleng para kadernya yang bukan dari latar belakang politisi (Artis dan mantan Atlet) ini tidak mampu menjalankan tupoksi mereke kelak dipilih oleh rakyat.
Karena dari pengalaman yang lalu-lalu, ternyata kehadiran para Artis dan mantan Atlet di gedung Senayan tidak cukup nampak memberikan aura perubahan alias belum terlihat kerja-kerja nyatanya untuk rakyat.