PORTAL KOTAMOBAGU - Hamas telah mengajukan proposal gencatan senjata kepada Israel, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak proposal tersebut.
Dengan begitu, Kementerian Keamanan Israel menyetujui rencana untuk meningkatkan serangan ke Hamas serta ke target Jihad Islam di Jalur Gaza pada Rabu, 12 Mei 2021 malam.
Lewat Kementerian Luar Negeri Rusia, Israel menyampaikan penolakan gencatan senjata itu.
Baca Juga: Mantan Ketua KPK Kritik Pimpinan KPK Saat Ini Soal SK Nonjob 75 Pegawai
Sementara Hamas mengaku bersedia untuk melakukan gencatan senjata sebagai dasar “bersama”.
“Kampanye masih jauh dari selesai,” kata seorang anggota Kementerian, dikutip Portal Kotamobagu dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com berjudul "Tolak Proposal Gencatan Senjata dari Hamas, Israel Pilih Intensifkan Serangan ke Jalur Gaza" yang melansir dari Ynet news.
“Apapun yang tidak kami lakukan sekarang, kami harus melakukannya dalam enam bulan atau satu tahun dari sekarang,” ujarnya.
Baca Juga: Hyundai Luncurkan Sedan Model G70, Sasar Pasar Eropa
Israel pun menegaskan bahwa serangannya terhadap Hamas dan kelompok Jihad Islam di Jalur Gaza tidak akan berakhir dalam beberapa hari ke depan.