Primbon Jawa Kelahiran 4 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 11 Maret 2023, 18:24 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 4 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 4 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Pixabay/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 4 Juli 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 4 Juli 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 4 Juli 2004, Minggu Radite
Tanggal Jawa : 16 Jumadil Awal 1937, Minggu Pahing
Tanggal Hijriah : 16 Jumadil Ula 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Minggu
Tekun mandiri, berwibawa.
Pasaran : Pahing
Selalu ingin memiliki (barang), kesungguhannya penuh perhitungan untuk mendapatkan untung, suka menolong, mandiri, kuat lapar, banyak musuhnya, kalau tersinggung menakutkan marahnya, suka kebersihan. Sering kena tipu dan kalau kehilangan jarang bisa menemukan kembali.
Haståwårå/Padewan : Brama
Tidak sabaran, emosional.
Sadwårå : Mawulu
(Benih) Was-was dan curiga.
Sångåwårå/Padangon : Gigis
(Tanah/Bumi) Berhati longgar, pamomong, sabar.
Saptåwårå/Pancasuda : Wasesa Segara
Pemaaf, suka menolong, berhati mulia.
Rakam : Nuju Pati
Banyak sial dan apesnya.
Paarasan : Lakuning Rêmbulan
Mempesona dan membuat tenteram hati orang.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Gumbreg
Dewa Bumi : Bethara Cakra.
Pohonnya Beringin : menjadi tempat berlindung.
Burungnya Ayam Alas : disenangi orang berpangkat.
Gedhongnya di sebelah kiri : tulus ikhlas.
Kakinya berendam di air : Perintahnya lembut di depan panas di belakang.
Gumbreg geter wong tinuku abane : Berwibawa dan berpengaruh, semua perintahnya diikuti bawahan.
Aralnya : kalau berada di air.
Sedekah / sesaji : Nasi dang-dangan beras senilai zakat fitrah, lauknya ayam barumbun dipindang, kuluban 9 macam.
Do'anya : rajukna, slawatnya : 4 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di selatan.
Kalau wukunya berjalan, selama 7 hari hendaknya menghindari bepergian ke arah selatan.
Gumbreg patining wreksa : Gumbreg kelemahan bagi yang mengandalkan kekuatan jasmani.
Wuku Gumbreg baik untuk merundingkan berbesanan, untuk mencari nafkah mendapat keberuntungan.
Tidak baik untuk menanam kebun, mendirikan rumah, memulai berbagai karya dan bepergian.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x