Primbon Jawa Kelahiran 24 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 13 Desember 2022, 08:30 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 24 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 24 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /pixabay

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 24 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 24 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 24 Maret 2004, Rabu Budha
Tanggal Jawa : 2 Sapar 1937, Rebo Kliwon
Tanggal Hijriah : 02 Shafar 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Rebo
Pendiam, pemomong dan penyabar.
Pasaran : Kliwon
Pandai bicara dan bergaul, periang, ambisius, urakan, kurang bisa membalas budi, setia pada janji, ceroboh memilih makanan, banyak selamat dan doanya.
Haståwårå/Padewan : Uma
Berbelas kasih, susah, jahil.
Sadwårå : Mawulu
(Benih) Was-was dan curiga.
Sångåwårå/Padangon : Dadi
(Kayu) Berselera tinggi dan tidak mau dilebihi orang lain.
Saptåwårå/Pancasuda : Lebu Katiyub Angin
Cita-citanya sering tidak kesampaian, hartanya sering habis.
Rakam : Kala Tinantang
Pemberani hingga banyak dimusuhi.
Paarasan : Lakuning Srêngéngé
Sentosa, berwibawa, menghidupi, menerangi.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Maktal
Dewa Bumi : Bethara Sakri.
Pohonnya Nagasari dan burungnya Ayam Alas : Banyak yang bersimpati, ucapannya mememikat, pandai berbakti dan mengabdi.
Gedhongnya ditumpangi umbul-umbul : Mendapatkan kekayaan dan kehormatan bersamaan.
Maktal pancawara amor angin (tersohor dan terkabarkan) : besar hatinya.
Aralnya : berkelahi.
Sedekah / sesaji : Nasi pulen dan nasu gurih, lauknya pindang bebek dan ayam lembaran.
Do'anya : memuliakan Nabi dan selamatnya Adam.
Kala Jaya Bumi : ada di timur laut menghadap barat daya.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju ke arah timur laut.
Maktal ibarat harimau kelaparan yang siap menerkam.
Wuku Maktal baik untuk menikahkan, mengundang kerabat untuk suatu keperluan, memperbaiki apa saja dan memuja Tuhan.
Tidak baik untuk bepergian, pindah rumah / tempat dan meminjamkan uang.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah