Sabun dianggap sebagai barang mewah dan diimpor dari Timur Tengah. Itu juga digunakan sebagai simbol kekayaan dan status sosial.
Baca Juga: Honda Luncurkan Penyegaran Skutik Moge Khusus Para Sultan Muda di Indonesia
Inovasi dalam Pembuatan Sabun Modern
Pada abad ke-18, inovasi baru dalam pembuatan sabun dimulai. Michel Eugène Chevreul, seorang kimiawan Prancis, menemukan adanya lemak yang terdiri dari asam-asam lemak yang berbeda dalam sabun.
Penemuannya ini membantu memahami proses kimia dalam pembuatan sabun dan meningkatkan kualitasnya.
Pada abad ke-19, perkembangan teknologi dan industri membawa revolusi dalam produksi sabun.
Penggunaan minyak nabati, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun, menjadi populer.
Pabrik-pabrik sabun modern didirikan, dan sabun menjadi lebih terjangkau dan tersedia bagi masyarakat umum.
Sejak itu, terjadi berbagai inovasi dalam bentuk, aroma, dan kegunaan sabun. Ada sabun untuk berbagai keperluan, seperti sabun mandi, sabun cuci piring, sabun pencuci tangan, dan banyak lagi.
Bahan-bahan alami, seperti minyak esensial dan bahan organik, juga telah digunakan dalam pembuatan sabun untuk memberikan manfaat tambahan bagi kulit.