Viral Lagi, Latto-latto Dulu Ternyata adalah Mainan Terlarang di AS

- 24 Desember 2022, 09:15 WIB
Bocah bermain latto-latto atau noknok.
Bocah bermain latto-latto atau noknok. /YouTube/Vin Win/

Seiring dengan semakin populernya clackers ball, terdapat banyak laporan kecelakaan pada anak, dari ringan sampai berat akibat bola clackers yang pecah ketika dimainkan.

Dapat izin dari FDA (BPOM Amerika) sebab tidak mengandung bahan kimia keras, radioaktif, atau mudah terbakar, produsen clackers pembuat mainan mengganti bahan dengan plastik.

Saat kembali digandrungi, ancaman baru menuai kritik dari masyarakat. Alih-alih membantu mendorong koordinasi tangan-mata dalam tumbuh kembang anak, bola clackers ini justru dinilai berisiko merusak penglihatan.

Jumlah kasus insiden menjadi begitu besar di AS sehingga akhirnya komite dan organisasi berwenang turun tangan.

Bola clackers digandrungi di paruh kedua tahun 1960-an. Lalu pada 1973, Komisi Keamanan Produk Konsumen dibentuk dan mulai mengintervensi produk mainan anak.

Sebagai tanggapan atas protes orang tua, tiga tahun setelah lembaga itu dibentuk, bola clackers dinyatakan sebagai "bahaya mekanis", lalu menghilang begitu saja dari pasaran.

Meski demikian, beberapa dekade berlalu, bahan baru mainan semakin kesini semakin aman secara ilmiah, termasuk untuk latto-latto, termasuk ketika sudah masuk ke Indonesia.

Permainan latto-latto atau nok-nok ini disebut berguna untuk melatih keterampilan fisik dan fokus pada anak.

Dengan begitu, permainan ini menjadi sangat baik dimainkan oleh anak-anak karena dapat melatih motorik halus maupun kasar pada anak.

Baca Juga: 20 Ucapan Natal Tahun 2022 yang Menyentuh Hati dan Penuh Doa

Halaman:

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah