Network
PORTAL KOTAMOBAGU, PRMN – Tanaman Kakao (Theobroma cacao L) merupakan varietas andalan yang bisa menopang ekonomi bidang perkebunan.
Tidak hanya itu, karena luas lahan perkebunan Kakao di Indonesia yang cukup besar, membuat negara kita menjadi salah satu pemasok terbesar dunia tanaman yang biasa di sebut cokelat ini.
Bahkan, di Indonesia sendiri terdapat berbagai varietas tanaman Kakao, setelah dilakukan pengembangan berkelanjutan oleh berbagai lembaga, baik pemerintahan maupun swasta.
Baca Juga: Pemerintah Putuskan Menyubsidi Harga Minyak Kepala Sawit Curah, Sebesar Rp14.000 per liter.
Cara perbanyakan tanaman Kakao inipun dinilai sangat mudah, dengan menggunakan dua metode pembibitan, baik secara generatif maupun vegetatif.
Kedua metode pembibitan ini sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana kenyamanan bagi pekebun Kakao mengambil langkah perbanyakan, yang bisa cepat memberikan hasilnya.
Namun, bagi pekebun Kakao pada umumnya, lebih memilih cara perbanyakan dengan generatif atau pembibitan menggunakan biji. Untuk mendapatkan akar tunggal yang kuat dan tak mudah roboh.
Biasanya, setelah melakukan pembibitan secara generatif, selanjutnya ada pilihan pula dengan melakukan okulasi (vegetatif). Vegetatif sendiri memiliki beberapa metode penanaman, cara okulasi, setek, cangkok atau kultur jaringan. Untuk cara generatif, lumayan praktis ketimbang vegetatif, karena hanya menyiapkan biji tanaman Kakao yang berkwalitas
