Tembakau Alternatif Terbukti Minim Risiko Ketimbang Rokok, Akademisi: Karena Proses Pembakaran

- 19 Mei 2021, 18:21 WIB
Ilustrasi menolak untuk menerima merokok
Ilustrasi menolak untuk menerima merokok /mohamed_hassan/pixabay

Oleh karena itu, Polossa sangat mendukung penggunaan produk tembakau alternatif untuk membantu perokok dewasa beralih dari rokok dan berpindah ke produk tembakau yang lebih rendah risiko.

“Saya memiliki begitu banyak pasien yang mengubah hidup mereka dengan produk tembakau alternatif Itu adalah pengalaman yang paling luar biasa bagi profesi medis saya,” ujarnya.

Baca Juga: Mantan Jubir Gus Dur dan Tokoh Pers Indonesia Wimar Witoelar Meninggal Dunia

Dengan rendahnya kadar risiko tersebut, sejumlah negara telah memaksimalkan produk tembakau alternatif untuk menurunkan angka perokoknya. Sebut saja Inggris dan Jepang yang kini merasakan hasil positif dengan mendukung penggunaan produk tembakau alternatif.

Penggunaan produk tembakau alternatif di Inggris telah mendorong 20.000 perokok berhenti merokok setiap tahunnya.

Badan statistik Inggris melaporkan angka perokok mengalami penurunan dari 14,4 persen pada 2018 lalu menjadi 14,1 persen atau setara dengan 6,9 juta perokok pada 2019.

Baca Juga: Motor Sport Terbaru Yamaha R7 Mulai Dikirim Oktober 2021

Adapun berdasarkan hasil survei Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, angka perokok pria turun di bawah 30 persen untuk pertama kalinya menjadi 28,8 persen pada 2019.

Angka perokok perempuan turut berkurang 0,7 poin menjadi 8,8 persen pada tahun 2019.***(Muhammad Irfan/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah