Tembakau Alternatif Terbukti Minim Risiko Ketimbang Rokok, Akademisi: Karena Proses Pembakaran

- 19 Mei 2021, 18:21 WIB
Ilustrasi menolak untuk menerima merokok
Ilustrasi menolak untuk menerima merokok /mohamed_hassan/pixabay

Dalam kajian dengan judul 'Pengurangan Bahaya Tembakau dan Studi Potensi Genotosik melalui Perhitungan Frekuensi Mikronukleus pada Apusan Sel Mukosa Bukal'.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perokok aktif memiliki jumlah inti sel kecil dalam kategori tinggi sebanyak 145,1.

Sedangkan, pengguna produk tembakau alternatif dan non-perokok masuk dalam kategori normal yang berkisar pada angka 76-85.

Baca Juga: Hamas Kembali Surati Presiden Jokowi, Berikut Permintaan Terbarunya

Jumlah inti sel kecil yang semakin banyak menunjukkan ketidakstabilan sel akibat paparan terhadap senyawa toksik yang merupakan indikator terjadinya kanker di rongga mulut.

Hasil riset memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara jumlah inti sel kecil pada pengguna produk tembakau alternatif dengan non-perokok dan dua kali lebih rendah daripada perokok aktif.

“Itu sudah dibuktikan dari studi klinis yang dilakukan YPKP dari lapisan mukosa pada mulut. Makanya saya heran jika ada yang berpendapat kalau produk tembakau alternatif yang melalui proses pemanasan ini lebih berbahaya daripada rokok,” tegas Ardini.

Terpisah, Profesor dari Universitas Catania, Riccardo Polossa, yang menjadi narasumber dalam Global Tobacco & Nicotine Forum pada 27 April lalu, mengatakan produk tembakau alternatif terbukti mengurangi kadar risiko berbahaya hingga 80 persen sampai 90 persen.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 20 Mei 2021: Karir dan Cinta Scorpio, Gemini dan Pisces

“Ini tidak berarti bebas risiko atau sepenuhnya bebas racun. Namun produk ini jauh lebih sedikit risikonya dibandingkan rokok,” katanya.

Halaman:

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah