Tips Mencegah Risiko Motor Listrik Meledak

11 November 2022, 21:31 WIB
Berbagai sumber /

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Adanya kasus meledaknya unit motor listrik di Indonesia, yang dikendarai seorang driver ojek online mendadak meledak di pinggir jalan membuat khawatir masyarakat yang ingin membeli motor listrik.

Kekhawatiran tersebut merupakan suatu yang wajar, yang mungkin paling sering muncul di pikiran para penggunanya. Bahkan, tak sedikit orang yang ragu hingga mengurungkan niatnya untuk beralih ke kendaraan yang ikut dalam kampanye langit biru tersebut.

Lantas, apa sebenarnya penyebab utama dan bagaimana cara mencegah kejadian tersebut terulang pada kita? Simak cara mencegah motor listrik meledak dengan tips perawatan berikut yang wajib kamu ketahui!

Apa Penyebab Motor Listrik Meledak?

Kasus meledak ataupun terbakarnya motor listrik sebenarnya tergolong masih sangat jarang terjadi. Meski begitu, bukan berarti potensi untuk terjadinya hal seperti ini mustahil dialami, termasuk oleh kamu yang memiliki kendaraan ini.

Mengingat tidak sering terjadi, penyebab dari meledaknya motor listrik masih jarang diketahui oleh orang. Namun, melihat kasus motor listrik driver ojek online beberapa waktu lalu, pusat ledakan ini diduga berasal dari area baterai.

Biasanya, kerusakan terjadi karena ada masalah pada Battery Management System (BMS). Selain itu, ada kemungkinan masalah pada kemasan baterai yang tidak mampu menahan atas shock dan getaran motor.

Jenis baterai motor listrik yang dipakai juga turut mempengaruhi potensi kerusakan pada komponen satu ini hingga bisa terjadi kasus ledakan. Rata-rata, motor listrik saat ini menggunakan jenis lithium.

Baterai lithium sebagai penyimpan energi jauh lebih padat dalam menyimpan energi dibanding baterai jenis lead acid. Akibat kepadatannya, saat baterai mengalami kebocoran akan menghasilkan ledakan dari energi yang disimpan.

Meski begitu, kemasan baterai buatan profesional oleh merek terpercaya yang legal seharusnya sudah cukup aman. Bahkan motor listrik merek lokal sudah menjamin kerapatan kemasan baterai lithium untuk menghindari proses oksidasi yang mengakibatkan ledakan.

Sejauh ini, belum ada penyebab lain dari kasus meledaknya motor listrik yang pernah terjadi. Bisa disimpulkan bahwa penyebab utama dari potensi terjadinya ledakan motor listrik diakibatkan dari komponen baterai yang tidak ideal.

Sama seperti motor konvensional, motor listrik juga memerlukan perawatan berkala yang tidak boleh diabaikan para pemiliknya. Berikut ini beberapa tips merawat motor listrik yang juga bisa mencegah kendaraan meledak atau rusak.

1. Lepas Baterai saat Tidak Digunakan

Sebaiknya melepas baterai ketika motor tidak akan digunakan pada jangka waktu yang cukup lama. Sebelum melepasnya, kamu disarankan untuk mengisi daya baterai terlebih dahulu hingga penuh.

Alasan pelepasan komponen ini dikarenakan baterai akan mengalami self discharge ketika motor tidak digunakan. Pasalnya, meski motor dalam kondisi mati tapi tetap ada listrik yang terpakai, misalnya untuk alarm.

2. Hindari Berkendara di Jalan Banjir

Sebenarnya, pemilik tak perlu khawtair karena motor listrik sudah dirancang sedemikian rupa agar tetap aman saat di medan apapun. Bahkan, motor listrik Gesits pernah membuktikannya dengan melewati genangan air dalam sebuah pengujian.

Meski begitu, sebagai langkah antisipasi sebaiknya pemilik tidak nekat menerobos banjir. Sebisa mungkin menghindari genangan air yang tingginya melebihi soket pengisian daya. Soket ini bisa ditemui di area dek tengah motor tepatnya di antara kaki pengendara.

3. Jangan Cuci Motor dengan Air Tekanan Tinggi

Sebaiknya menghindari penggunaan air bertekanan dengan alasan keamanan komponen kelistrikan. Pemilik cukup menggunakan kain untuk membersihkan bagian-bagian pada motor listrik.

4. Rutin Ganti Van Belt

Fungsi van belt adalah untuk menyalurkan tenaga menuju roda belakang agar motor bisa melaju. Van belt memiliki usia pakai tertentu, yaitu 3.000 km. Jika sudah mencapai jarak tempuh sejauh itu sebaiknya dilakukan penggantian.

5. Rajin Cek Sistem Pengereman

Sangat disarankan melakukan pengecekan kampas rem baik untuk ban depan ataupun ban belakang secara rutin. Setidaknya, setiap dua atau tiga bulan sekali untuk melihat kondisinya. Jika kondisinya sudah menurun maka sebaiknya lakukan penggantian. (***)

 

 

Editor: Jhonly Ade Sweetno Kaletuang

Sumber: Viar.mahkota.co.id

Terkini

Terpopuler