Angka Penjualan Mobil Meningkat, Harga Dibawah 300 Jutaan Paling Laris

20 September 2022, 08:45 WIB
Foto college mobil yang paling laris bulan Agustus-September 2022 /Felix Tendeken/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat-Angka penjualan mobil di Indonesia pada bulan Agustus sampai dengan September 2022 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (GAIKINDO) yang paling laris di pasar adalah jenis SUV dan LMPV dengan kisaran harga di bawah 300 jutaan.

"Mobil-mobil yang lima pintu dan tujuh seater juga digemari. Jadi produsen memasarkan mobil-mobil tersebut," kata Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto.

Kata dia, ada beberapa kendaraan tipe penggerak 4x2 yang angka penjualannya cukup tinggi.

Mulai dari All New Xenia, All New Terios dan Honda BRV Prestige dengan kisaran angka 6.800 hingga 8.001 unit terjual.

Kemudian ada varian tertinggi diantaranya All New Toyota Avanza yang terjual sebanyak 10.832 unit untuk varian 1.3 E 2021 dan 14.615 unit untuk varian 1.5 G 2021.

Menyusul Mitsubishi Xpander Ultimate CVT yang terjual sebanyak 14.613 unit.

Sementara mesin CC lebih tinggi seperti Mitsubishi Pajero Sport 2.4 L Dakar (4x2) BAT terjual sebanyak 11.549 unit.

Kemudian All New Kijang Innova Venturer A/T 2020 terjual sebanyak 6.144 unit.

Lebih lanjut, tipe mobil 4x2 untuk semua varian CC jika ditotal secara kumulatif dari awal tahun hingga Agustus 2022 adalah 374.544 unit telah terjual.

Sementara di tipe 4x4 adalah 4.919 unit, disusul dengan tipe sedan yang mencapai angka penjualan total 4.774 unit, dan kendaraan tipe bus sebanyak 1.474 unit terjual secara kumulatif.

Yang menarik, dari semua segmen kendaraan ini, penjualan mobil hingga Agustus cenderung stabil.

Namun, terdapat penurunan signifikan di bulan Mei.

Misalnya saja untuk segmen pasar 4x2 yang stabil di angka 40 ribuan dari bulan ke bulan, turun di angka 25 ribuan pada bulan Mei.

Menurut akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu dilansir dari otodriver.com , hal tersebut dipengaruhi oleh libur lebaran hingga sekitar dua minggu pada awal Mei 2022 membuat jumlah hari kerja yang lebih sedikit.

Dampaknya, produksi kendaraan juga turun akibat libur panjang. (***)

Editor: Felix Tendeken

Tags

Terkini

Terpopuler