VIRAL! Diduga Juara Dunia MotoGP Gunakan Tekanan Ban Ilegal, Benarkah?

13 Mei 2022, 19:27 WIB
VIRAL! Diduga Juara Dunia MotoGP Gunakan Tekanan Ban Ilegal, Benarkah? /

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Beredar kabar juara dunia MotoGP, diduga gunakan tekanan ban ilegal, untuk meningkatkan performa balapan.

Dalam sebuah laporan diketahui tim dan beberapa juara dunia MotoGP melanggar regulasi tekanan ban motor balap, dan sempat viral di dunia maya, sebab diduga ilegal.

Terungkap beberapa juara dunia MotoGP, meningkatkan performa motor mereka dengan cara menggunakan ban dengan ukuran lebih rendah dibandingkan seharusnya atau ilegal.

Baca Juga: Suzuki Mundur dari MotoGP Musim 2023, Alasan Biaya Operasional Mahal, Benarkah?

Dikutip PORTAL KOTAMOBAGU (Pikiran-Rakyat) dari Motorsport pada Kamis, 12 Mei 2022, ban depan Michelin tipe slick disebut sangat sensitif untuk beroperasi di suhu dan tekanan yang tepat.

Untuk itu, mengurangi tekanan angin sedikit saja bisa meningkatkan grip dari ban motor balap MotoGP tersebut.

Aturan resmi dari MotoGP soal tekanan ban untuk motor balap harusnya 1,8 bar (27,6psi) untuk di bagian depan dan 1,7 bar (24,6psi) di bagian belakang.

Usai balapan MotoGP Spanyol beberapa waktu lalu, data dari ban motor pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia memiliki tekanan ban depan sedikit lebih rendah daripada regulasi resmi yang sudah ditetapkan.

Baca Juga: Ajakan Berhubungan Intim Suami Ditolak Istri? Simak Nasihat Buya Yahya Menurut Syariat Islam

Selain Francesco Bagnaia, beberapa juara dunia lain seperti Jorge Martin, Alex Rins, dan Andrea Dovizioso juga diduga melakukan hal yang sama.

Sebab, sesuai data saat balapan di Sirkuit Jerez menunjukkan bahwa, kondisi ban depan Bagnaia berada di bawah tekanan ban normal selama balapan berlangsung.

Sementara itu, tekanan ban depan Jorge Martin lebih rendah dalam 24 lap secara keseluruhan.

Begitu juga Alex Rins dan Andrea Dovizioso. Kedua pembalap ini memiliki tekanan ban di bawah minimum selama 14 lap.

Baca Juga: Doa Menghilangkan Sawan Pada Anak Bayi dan Cara Mengamalkannya

Padahal, regulasi minimum tekanan ban pada dasarnya sudah dilonggarkan. Karena itu, pembalap harus berada di bawa batas minimum hingga setengah balapan (12 putaran dari 25 putaran).

Berdasarkan data di atas, sudah dipastikan disebabkan hal ini Francesco Bagnaia dan Jorge Martin telah melanggar aturan.

Fakta yang membuat publik bingung, bahwa semua velg di MotoGP sudah mendapatkan sensor tekanan ban (TAPS) untuk memantau tekanan dan suhu.

Harusnya, semua data tersebut bisa dipantau oleh Michelin langsung ketika balapan sudah selesai.

Demikian ulasan artikel, tentang terungkapnya beberapa juara dunia MotoGP telah mengunakan tekanan ban ilegal, terus kunjungi kamu untuk mendapatkan informasi seputar MotoGP. ***

Editor: Paisal Ibrahim Tuliabu

Sumber: Motorsport

Tags

Terkini

Terpopuler