Ustadz Adi Hidayat Ungkap Tanda Orang yang Sukses Berhijrah, Tolak Ukurnya Bukan dari Pakaian

- 1 Oktober 2021, 19:46 WIB
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat /Tangkap layar/YouTube Adi Hidayat Official

PORTAL KOTAMOBAGU -- Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan tanda orang yang sukses melakukan hijrah.

Seseorang yang berhasil hijrah, kata Ustadz Adi Hidayat, bukan nanti memaksimalkan penampilan dengan mengenakan baju koko.

Hijrah bukan diukur dari seseorang dalam berpenampilan.

Dalam Agama Islam, hijrah sendiri memiliki makna berpindah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, terutama dalam melaksanakan ibadah-ibadah.

Seperti dikuti Portal Kotamobagu dari Portal Jember dalam artikel berjudul "Bukan dengan Memakai Hijab atau Baju Koko, Ternyata Ini Tanda Orang Berhasil Hijrah Menurut Ustadz Adi Hidayat", Ustadz Adi Hidayat dalam video di kanal Youtube Audio Dakwah yang diunggah pada 14 September 2018 mengungkapkan tanda seseorang berhasil berhijrah.

Baca Juga: Jangan Sampai Buat 1 Kesalahan Ini, Doa akan Sulit Dikabulkan Kata Syekh Ali Jaber

Menurut Ustadz Adi Hidayat, tanda pertama seseorang berhasil berhijrah adalah terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas ibadahnya.

Hal ini berdasarkan kisah hijrahnya Rasulullah bersama sahabat ke Madinah.

Jika saat di Mekkah untuk sholat fardhu saja susah, namun saat di Madinah dan selesai membangun masjid, maka sholat sunnah saja bisa dijalankan dengan nyaman dan tenang.

"Maaf, hijrah bukan menjadikan pakaian anda berubah, tapi peningkatan ibadah itu yang dilihat Allah," kata Ustadz Adi Hidayat.

Jadi, meskipun ada yang hijabnya berubah menjadi panjang atau yang berubah memakai baju koko, namun ibadahnya tidak meningkat, maka hijrahnya tidak sempurna di hadapan Allah ta'ala.

Tanda peningkatan ibadah ini dapat dilihat dari sholatnya. Jika hanya mengerjakan sholat fardhu saja, berarti masih belum hijrah karena anak kecil juga mengerjakan sholat fardhu 5 waktu.

Baca Juga: Buya Yahya Beri Jawaban Soal Anak Hasil dari Zina akan Membawa Sial, Simak Baik-baik Penjelasan Beliau

Hal ini karena sholat lima waktu hanya standar saja. Jika berhasil berhijrah, maka harusnya ada tambahan terbiasa mengerjakan sholat sunnah.

Selain itu juga dapat dilihat dari waktu mengerjakannya. Jika semisal subuh jam 04.37 dan siap-siap sholat dari jam 04.37, maka belum bisa disebut berhijrah karena masih standar.

Jika ingin hijrah, maka bangun jam 03.00 atau jam 03.40. Ambil wudhu dan sholat tahajud sedapatnya. Tutup dengan witir dan istighfar.

Jika sudah berhasil demikian, maka Allah akan memberikan surga khusus padanya yang disebut dengan taman surga.

Hal ini bisa dimulai dengan jumlah sedikit dahulu, misalnya cuma sholat tahajud dua rakaat dan ditambah satu rakaat witir.

Esoknya bisa ditambah pelan-pelan menjadi empat rakaat tahajud dan satu rakaat witir.

Baca Juga: Perhatikan Gejala Irama Gangguan Jantung yang Jadi Sebab Stroke, Salah Satunya Pusing

Esoknya tambah lagi menjadi delapan rakaat, sebelas rakaat, bahkan sampai dua puluh satu rakaat.

Jika sudah bisa menikmati semua prosesnya, maka itu tandanya sudah mula berhijrah di sisi Allah ta'ala.

Sampai pada satu titik di mana nanti akan bersedih dan gelisah jika terlambat mengerjakan shalat sunnah.

Jadi, jika dahulu terlambat sholat fardhu biasa saja, setelah berhijrah, jangankan fardhu, terlambat sholat sunnah saja sudah merasa sangat bersalah.***(Gufron Abdillah/Portal Jember)

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah