Dalam kasus Galaxy S22s, 70 persen unit yang dikirimkan memiliki chipset Snapdragon dan 30 persen sisanya Exynos, menurut Kuo, sang analis.
Pengiriman ponsel Galaxy yang dilengkapi dengan prosesor Exynos mencapai 83 juta unit pada tahun 2021, turun 17,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut Korea Investment & Securities. Angka itu termasuk lini Galaxy A anggaran yang dijalankan oleh chip Exynos kelas menengah.
Baca Juga: Kawasaki ZX 6R 2023 Meluncur Dengan Varian Warna Terbaru, yang Lain Kalah Keren
Pengurangan adopsi oleh ponsel Galaxy diterjemahkan ke dalam penurunan pangsa pasar di pasar global.
“Pangsa Samsung Exynos menurun pada kuartal pertama tahun 2022 karena kalah dari Qualcomm di smartphone seri Galaxy S22 unggulan dan karena rendahnya hasil dari chipset Exynos premium 4nm,” kata pelacak pasar Counterpoint Research dalam sebuah laporan.
Counterpoint Research mengatakan bahwa Samsung Electronics menguasai 7,4 persen pangsa pasar di pasar chipset smartphone global dalam tiga bulan pertama, tertinggal dari Qualcomm di 43,9 persen dan Apple dengan 26,4 persen.
Baca Juga: Sangat Misterius! Rumor Skutik Honda New Vario 250
Menanggapi kegagalan baru-baru ini, Samsung Electronics sedang mencoba untuk mengubah bisnis smartphone dan pembuatan chipnya.
Raksasa teknologi itu baru-baru ini meluncurkan tim yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja prosesor utama smartphone.
Tim tersebut mengumpulkan para insinyur kunci dari smartphone, System LSI, dan divisi pengecoran untuk berkolaborasi dalam pengembangan prosesor masa depan yang dioptimalkan untuk ponsel Galaxy.