Tak Mampu Bayar Hutang Sebesar 732 Triliun, Sri Langka Bangkrut

- 24 Juni 2022, 09:43 WIB
Warga Sri Langkah
Warga Sri Langkah /Youtube @OBROLAN PANAS/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat -Sri Langka kabarnya terancam bangkrut, dikarenakan gagal untuk membayar hutang sebesar USD 51 Miliar atau setara dengan Rp732 Triliun.

Tak hanya itu, Sri Langka selain mencari bantuan dari IMF, Pemerintah Sri Langka juga telah meminta bantuan dari India dan China, untuk mengatasi masalah tersebut.

Dilansir Portalkotamobagu.com dari kanal youtube @Obrolan Panas dengan judul artikel "Sri Langka Bangkrut Parah, Tak Mampu Bayar Utang Senilai 732".

Baca Juga: LANGKA! Merkurius Tampak dari Bumi, Jangan Lakukan ini Saat Melihat Fenomena Planet Sejajar Kata Prof Green

Mengenai hal tersebut, Sri Lanka menangguhkan pembayaran utang luar negerinya, termasuk obligasi dan pinjaman antar pemerintah.

Sambil menunggu penyelesaian program restrukturisasi pinjaman, dengan Dana Moneter Internasional untuk menangani krisis ekonomi terburuk.

Namun, saat ini Sri Lanka berada di ambang kebangkrutan dengan dibebani dengan, cadangan devisa yang semakin menipis, serta hutang luar negeri $25 miliar. Hampir $7 miliar akan jatuh tempo tahun ini.

Baca Juga: Berikut 5 Fenomena Alam yang akan Terjadi di Tahun 2022, Salah Satunya Gerhana Bulan Total

Ketergantungan yang sudah berlebihan pada China, untuk pembangunan ekonomi ternyata terbukti sangat ngeri.

Contohnya, Pakistan dan Sri Lanka yang telah menghadapi krisis keuangan yang parah saat ini dan ke dua Negara ini menjadi penerima "bantuan" ekonomi terbesar dari China.

Kini Sri Langka harus gulung tikar setelah krisis ekonomi Global, yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19 dan perang Ukraina Rusia.

Baca Juga: AHM Segera Launching Honda New ADV 160, Bakal Gebrak Pasaran Otomotif

Krisis ini terlihat di Sri Langka, saat Pandemi yang mengeringkan lalulintas wisata Internasional.

Negara kepulauan yang sangat indah ini, merupakan salah satu penghasil devisa utama mereka.

Namun, dengan utang negara yang melonjak dan cadangan devisa yang mulai menyusut, sebagai akibat dari pinjaman yang sembrono dari Cina, guna untuk membiayai proyek infrastruktur mereka.

Tapi, ketika infrastruktur telah terbangun dengan matang, namun para turis tidak ada yang mengunjungi tempat tersebut.

Baca Juga: Sekilas Tentang Michael Krmencik, Boomber Baru Macan Kemayoran yang Bakal Disegani di Liga 1

Tak hanya itu, sebagian besar utang Sri Lanka kepada Cina yang telah menyumbang hampir 8 miliar dolar.

Beban hutang ini, merupakan hasil dari proyek Belt and Road, Initiative dari Cina, seperti pelabuhan Hambantota dan Colombo Port City, dimana lembaga-lembaga Cina, meminjamkan sejumlah uang ke Sri Lanka dengan persyaratan pembayaran yang kaku.

Pasalnya, pada tahun 2021 hingga 2022 pembayaran hutang Colombo ke Beijing berjumlah hampir 2 miliar dolar.

Baca Juga: Ronaldinho Resmi Perkuat RANS Nusantara FC Lawan Arema FC, Cek Harga Tiket

Selanjutnya, pelabuhan Hambantota Port di selatan, Sri Lanka ini telah disewakan kepada Cina selama 99 tahun, dengan nilai 1,2 miliar dolar. (***)

Editor: Widodo Mahaputra

Sumber: Youtube @OBROLAN PANAS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah