Israel Terus Lancarkan Serangan, Situasi di Palestina Kian Mencekam

- 11 Mei 2021, 21:59 WIB
Warga Palestina mengungsi setelah serangan udara Israel di sebuah gedung, di tengah gencarnya kekerasan Israel-Palestina, di Kota Gaza pada 11 Mei 2021.
Warga Palestina mengungsi setelah serangan udara Israel di sebuah gedung, di tengah gencarnya kekerasan Israel-Palestina, di Kota Gaza pada 11 Mei 2021. /Reuters/Mohammed Salem/

PORTAL KOTAMOBAGU - Usai mengalami serangan dari Israel, Palestina kini dalam kondisi mengkhawatirkan dan mencekam.

Insiden ini bermuka saat umat islam Palestina sedang menunaikan salat Tarawih di Masjid Al Aqsa di gerbang Damaskus Kota Tua dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, pada Jumat 7 Mei 2021 malam waktu setempat.

Dikutip Portal Kotamobagu dari Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul "Palestina Genting, hingga Sangat Presiden Batalkan Perayaan Idul Fitri 1442 H", Israel kembali melakukan aksi keji, pada Sabtu 8 Mei 2021 malam waktu setempat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 12 Mei 2021: Seputar Asmara Leo, Capricorn dan Gemini

Kekerasan hingga penembakan menggunakan peluru karet terhadap warga sipil di depan Masjid Al Aqsa.

Pada Senin 10 Mei 2021 kemarin malam, serangan terus dilancarkan pasukan keamanan Israel. Diiringi suara bom dan kebakaran di salah satu pohon di dalam Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem Timur, Palestina.

Keadaan semakin mencekam saat ratusan warga Palestina di Gerbang Damaskus berteriak, karena serangan rudal dari Jalur Gaza pun ditembakkan ke Yerusalem Barat yang dikuasai Israel.

Dalam hal ini, Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Senin, 10 Mei 2021 membatalkan perayaan Idul Fitri 2021.

Sebagaimana hari raya keagamaan ini menandai akhir bulan suci Ramadhan, bulan puasa umat Islam, di tengah masa berduka atas tewasnya puluhan warga Palestina di hari yang sama.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Anadolu Agency, menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, Abbas membatasi kegiatan di hari raya Idul Fitri dan menginstruksikan pengibaran bendera setengah tiang untuk mengenang para korban serangan itu.

Lebih dari 20 warga Palestina, termasuk sembilan anak, tewas pada Senin, 10 Mei dalam serangan Israel di Jalur Gaza.

Di sisi lain, menurut Bulan Sabit Merah Palestina, sedikitnya ada 305 orang luka-luka ketika pasukan Israel menembakkan peluru karet, gas air mata, hingga granat kejut ke arah warga Palestina yang sedang berjaga untuk mencegah kemungkinan penggerebekan oleh ekstremis Yahudi.

Bahkan ketegangan memuncak di Sheikh Jarrah sejak pekan lalu, ketika pemukim Israel menerobos masuk area permukiman itu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina.

Hingga lagi-lagi warga Palestina yang menggelar unjuk rasa, sebagai bentuk solidaritas dengan warga Sheikh Jarrah pun menjadi sasaran pasukan Israel.

Diketahui Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967, dan mereka menguasai seluruh kota pada 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Aksi kekerasan dan serangan yang terus berulang ini pun menjadi perhatian dunia, dan dikecam oleh sejumlah negara. Mendesak Israel mengakhiri ketegangan dengan Palestina dan mencari solusi baik demi akhir polemik ini.***(Nurul Khadijah/Pikiran Rakyat)

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x