Oposisi Putin, Alexei Navalny Tewas Misterius, Mata Internasional Tertuju Pada Pemerintah Rusia

18 Februari 2024, 20:00 WIB
Alexei Navalny. /

Portal Kotamobagu - Peristiwa tragis atas kematian tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, telah memicu reaksi keras dari berbagai pihak di seluruh dunia.

Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO) telah mengambil langkah drastis dengan memanggil duta besar Rusia untuk menuntut klarifikasi atas kejadian tersebut.

Dalam sebuah pernyataan resmi, FCDO menegaskan bahwa kematian Navalny harus diselidiki secara menyeluruh dan transparan.

Mereka menegaskan bahwa pihak berwenang Rusia bertanggung jawab penuh atas tragedi ini.

Navalny meninggal pada Jumat (16/2) di koloni penjara Arktik tempat dia menjalani hukuman selama 19 tahun karena tuduhan penipuan dan ekstremisme.

Meskipun pihak berwenang Rusia menyatakan bahwa penyebab kematian sedang diselidiki, banyak pihak di luar sana yang meragukan kejujuran proses penyelidikan tersebut.

Tidak hanya dari Inggris, reaksi keras juga datang dari Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang menyalahkan Rusia atas kematian Navalny.

Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia menolak tuduhan tersebut dengan keras, menyebutnya sebagai tindakan yang keterlaluan dan tidak dapat diterima.

Komentar dari Rusia juga menyoroti tindakan oportunisme moral dari pihak Barat.

Mereka menegaskan bahwa pemerintah AS lebih memprioritaskan kematian Navalny daripada kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia lainnya, seperti kematian jurnalis Gonzalo Lira di Ukraina yang diduga disiksa di penjara.

Tindakan yang menarik perhatian dari beberapa pemimpin dan media asing sebelum kematian Navalny telah dipandang oleh Rusia sebagai upaya untuk mengeksploitasi situasi demi kepentingan politik mereka.

Peristiwa kematian Navalny bukan hanya sekadar berita nasional Rusia, tetapi juga telah menjadi sorotan internasional yang memperlihatkan kompleksitas hubungan antara Rusia dengan negara-negara lainnya di dunia.

Dalam konteks geopolitik yang tegang, tragedi ini semakin memperumit dinamika politik global saat ini. ***.

Baca Juga: Tunjangan Sertifikasi Guru Tetap Dicairkan Meski Sedang Cuti, Kok Bisa? Ini Dasarnya

Baca Juga: Suwandi Luneto Disebut Layak Dampingi E2L Dalam Ajang Pilgub 2024

Baca Juga: Menuduh Tanpa Bukti Kuat, Hati-Hati Bisa Berujung Pidana? Ini Dasar Hukumnya!

Editor: Suprianto Suwardi

Terkini

Terpopuler