Rusia Menempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus! Vladimir Putin Bikin Ciut Amerika Gegara Kalimat ini

17 Juni 2023, 09:58 WIB
Vladimir Putin/Reuters /

portalkotamobagu.com - Sebuah pengumuman yang mengejutkan datang dari Kremlin saat Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan bahwa Rusia telah menempatkan sejumlah senjata nuklir taktis di Belarus.

Langkah ini menjadi sorotan dunia internasional, memunculkan pertanyaan tentang implikasi strategis yang mungkin timbul akibat penempatan senjata berbahaya ini di dekat perbatasan negara tetangga.

Dalam konferensi pers di Moskow, Putin menjelaskan bahwa senjata-senjata tersebut hanya akan digunakan sebagai respons terhadap ancaman serius terhadap wilayah atau negara Rusia.

Baca Juga: Kalahkan LazLive hingga TikTok Live, Shopee Live Jadi Platform Paling Sering Digunakan untuk Belanja Online

Namun, pemerintah Amerika Serikat dengan tegas membantah adanya indikasi bahwa Kremlin berencana menggunakan senjata nuklir tersebut untuk menyerang Ukraina.

Belarus, sebagai sekutu penting Rusia, telah menjadi basis peluncuran bagi invasi Ukraina yang dilakukan Putin pada Februari tahun lalu.

Kini, kehadiran senjata nuklir taktis di wilayah tersebut semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.

Putin juga mengumumkan bahwa proses transfer senjata nuklir taktis ini akan selesai menjelang akhir musim panas.

Meskipun ia menegaskan bahwa penempatan senjata tersebut merupakan langkah "pembatasan" dan sebagai peringatan bagi siapa pun yang berpikir untuk menimbulkan kekalahan strategis bagi Rusia.

Senjata nuklir taktis adalah jenis kepala nuklir kecil yang dirancang untuk digunakan dalam konflik di medan perang atau serangan terbatas.

Baca Juga: Paling Ganas Dikelasnya! Inilah Motor Sport Paling OK Brabus 1300 R Edition 2023

Mereka memiliki kekuatan yang bervariasi, mulai dari satu kiloton hingga 100 kiloton. Dalam perbandingan yang mengerikan, bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima pada tahun 1945 memiliki kekuatan sekitar 15 kiloton.

Pertanyaan yang muncul adalah, apakah Rusia benar-benar akan menggunakan senjata nuklir taktis ini? Saat ini, Putin dijadwalkan untuk bertemu dengan pemimpin negara-negara Afrika di St. Petersburg setelah mereka melakukan kunjungan ke Kiev sebagai bagian dari upaya perdamaian yang mereka bawa kepada kedua negara.

Namun, ketegangan semakin meningkat ketika serangan rudal Rusia terjadi di kota tersebut selama kunjungan para pemimpin Afrika tersebut.

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menyerukan penurunan ketegangan dari kedua belah pihak dan meminta negosiasi demi mencapai perdamaian.

Namun, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berpendapat bahwa pendekatan diplomatik terhadap Rusia bukanlah solusi yang tepat.

Menurut Zelensky, isolasi diplomatik terhadap Rusia harus dilakukan untuk menyampaikan pesan bahwa komunitas internasional mengutuk invasi Rusia yang telah terjadi.

Zelensky juga menegaskan bahwa Ukraina tidak akan melakukan negosiasi dengan Moskow selama Rusia masih menduduki wilayah Ukraina.

Baca Juga: Vivo V29 Lite 5G Pasti Bikin Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama! Apalagi Kalau Intip Spesifikasinya

Ia menggarisbawahi bahwa Rusia tidak memberikan peluang bagi Ukraina untuk berhasil dalam serangan balik yang sedang berlangsung.

Menurut Putin, militer Ukraina juga menghadapi masalah kekurangan peralatan militer mereka sendiri. Mereka bergantung pada peralatan yang disumbangkan oleh negara-negara Barat.

Dengan nada sinis, Putin memperingatkan bahwa jet tempur F16 yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Ukraina akan "terbakar, tidak diragukan lagi".

Namun, pernyataan ini ditolak oleh pihak Ukraina yang mengklaim bahwa mereka berhasil merebut kembali wilayah di Ukraina timur dan selatan.

Pertempuran terus berkecamuk di Ukraina, dan pada Jumat lalu, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, mengumumkan bahwa pasukan mereka telah maju sejauh 2 km di selatan negara tersebut. Namun, klaim-klaim ini sulit diverifikasi secara independen oleh BBC.

Baca Juga: Anthony Ginting Sekali Lagi Buktikan Keperkasaannya! Juara Singapura Open 2023, Segini Uang yang Dibawa Pulang

Selain itu, Putin juga menyinggung isu ekonomi dalam pidatonya. Ia menyatakan bahwa sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia tidak berhasil mengisolasi negara tersebut.

Sebaliknya, sanksi tersebut justru telah mendorong ekspansi perdagangan Rusia dengan "pasar-pasar masa depan". Putin menyanjung kesepakatan perdagangan baru dengan negara-negara di Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin, menyebut mereka sebagai "mitra yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab".

Sementara komunitas internasional terus mengutuk invasi Rusia dan menyerukan penyelesaian damai, situasi di Ukraina tetap tegang. Harapan untuk perdamaian semakin jauh dengan penempatan senjata nuklir taktis di Belarus oleh Rusia. ***

 

 

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: bbc.com

Tags

Terkini

Terpopuler