Negara Sri Lanka Bangkrut, Ekonomi Runtuh

24 Juni 2022, 10:00 WIB
Penyebab Negara Sri Lanka Bangkrut, dari Kebijakan yang Tidak Tepat Sasaran hingga Tak Mampu Bayar Hutang /Reuters/Dinuka Liyanawatte/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Negara Sri Lanka yang berada di Asia Selatan mengalami kebangkrutan, ekonomi negara tersebut mengalami keruntuhan.

Dikutip PortalKotamobagu.com dari Bloomberg, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menyampaikan, Ekonomi Sri Lanka telah benar-benar runtuh.

"Kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) adalah salah satu jalan untuk bangkit," ujarnya.

Baca Juga: Sekilas Tentang Michael Krmencik, Boomber Baru Macan Kemayoran yang Bakal Disegani di Liga 1

Lanjutnya, Sri Lanka saat ini menghadapi situasi yang lebih serius dari sekedar kekurangan bahan bakar, gas, listrik dan makan makanan.

"Kami sekarang melihat tanda-tanda, kemungkinan akan jatuh ke titik paling rendah," kata perdana menteri Sri Lanka.

Ranil mengatakan, Dimana Analisis suram muncul ketika pihak berwenang mengadakan pembicaraan dengan pemberi pinjaman yang berbasis di Washington untuk kesepakatan dana segar bagi negara yang bangkrut.

Baca Juga: Ini Fakta Terkait Dampak dari Fenomena 5 Planet Sejajar pada Bumi di Tanggal 24 Juni 2022

"Sri Lanka membutuhkan US$ 6 miliar dalam beberapa bulan mendatang untuk menopang cadangannya, membayar tagihan impor yang membengkak dan menstabilkan mata uangnya," terangnya.

Dikatakan, Sri Lanka telah menyelesaikan diskusi awal dengan IMF dan bertukar pikiran tentang keuangan publik, keberlanjutan utang, sektor perbankan dan jaminan sosial.

"Kami bermaksud untuk masuk ke dalam kesepakatan tingkat resmi dengan IMF pada akhir Juli," ungkapnya.

Baca Juga: Dampak Fenomena 5 Planet Sejajar 24 Juni 2022: Begini Pandangan Islam Menurut Al Quran
Diketahui, Sri Lanka mengalami kebangkrutan setelah gagal menghentikan krisis ekonomi terburuk yang dihadapinya dalam sejarah kemerdekaannya.

Mulai dari kekurangan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan bahan pokok yang berkepanjangan. ***

Editor: Nanda Surya Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler