Baca Juga: Mikel Arteta Siap Tinggalkan Arsenal Jika Ditunjuk Latih Barxelona?
Meskipun begitu, Cardinale mengakui bahwa menjadi pemilik klub Serie A membawa tantangan yang tidak terduga. Ia merasa "tertekan" dengan tingkat yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Saya selalu melihat olahraga seperti industri lainnya. Anda bisa membuat widget di Omaha atau Anda bisa memiliki Giants di New York City. Seharusnya sama. Tapi ini stres bagi saya," ungkapnya.
Dibalik kekhawatiran pribadinya, Cardinale tetap optimis tentang masa depan sepak bola. Baginya, olahraga ini memiliki kekuatan untuk menangkap esensi dari keseluruhan semangat manusia dalam rentang waktu dua hingga empat jam.
Namun, pertanyaan yang menghantuinya adalah tentang arah yang akan diambil oleh sepak bola di masa depan. Dalam dunia di mana klub semakin banyak dimiliki oleh manajer dana lindung atau kekayaan berdaulat, Cardinale bertanya-tanya bagaimana peran bisnis besar tersebut akan berdampak pada elemen kemanusiaan dalam olahraga tersebut.
Dengan pemikiran yang tajam dan pandangan yang luas, Gerry Cardinale bukan hanya seorang pemilik klub sepak bola, tetapi juga seorang pemikir yang merenungkan masa depan olahraga yang kita cintai. ***