Network
Portalkotamobagu-Perseteruan antara Karim Benzema, pemain sepak bola legendaris, dan Gerald Darmanin, Menteri Dalam Negeri Prancis, semakin memanas terkait dukungan sang pemain terhadap Palestina dalam konflik Israel vs Hamas.
Darmanin menuduh Benzema memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi yang dicapnya sebagai teroris.
Hal ini memicu perdebatan sengit antara kedua pihak.
Pihak Karim Benzema membantah keras tuduhan tersebut dan menilai tudingan Darmanin sebagai sesuatu yang tidak berdasar.
Pengacaranya pun siap mengajukan tuntutan hukum terhadap Menteri Dalam Negeri Prancis untuk pencemaran nama baik.
Namun, ancaman tersebut tidak membuat Gerald Darmanin bergeming. Ia tetap menyuarakan kritikannya terhadap Benzema yang dianggap sebagai seorang hipokrit dalam menyampaikan dukungannya.
Darmanin merasa Benzema tidak konsisten dalam menyatakan sikap terhadap masalah-masalah kemanusiaan, seperti sikapnya yang tidak mengecam korban kubu Israel dan juga terkait kasus pembunuhan Dominique Bernard, seorang guru sekolah di Arras, Prancis.
Merespon tindakan hukum yang akan diajukan pihak Benzema, Darmanin berkomentar, "Tn. Benzema adalah pesepakbola hebat yang diikuti jutaan orang. Saya ingin Tuan Benzema men-tweet tentang pembunuhan guru di Arras. Itulah yang dimaksud dengan 'Brotherhood', sayangnya menggunakan pesan-pesan selektif dengan cara berbahaya," ujarnya.
Darmanin juga menegaskan bahwa Ikhwanul Muslimin memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan pesan yang sangat anti-Prancis.
