Portalkotamobagu-Laga seru akan tersaji antara Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan pada matchday ketiga Grup F Liga Champions pada Kamis (26/10) dini hari WIB.
Pertandingan yang digelar di Parc des Princes ini akan terasa sangat emosional bagi kiper andalan AC Milan, Mike Maignan, yang merupakan hasil didikan akademi PSG.
Dalam klasemen sementara Grup F, PSG menduduki peringkat kedua dengan tiga poin, sedangkan Milan menghuni peringkat ketiga dengan dua angka.
Pertandingan ini juga menjadi momen unik bagi kedua tim, khususnya pada posisi penjaga gawang.
Mike Maignan, yang kini menjadi kiper Milan, memulai karirnya di akademi PSG sebelum berpindah ke Lille pada tahun 2015 lantaran tidak berhasil menembus tim utama PSG.
Sementara itu, penjaga gawang PSG saat ini, Gianluigi Donnarumma, adalah produk akademi Milan. Dalam pertandingan ini, keduanya seolah bertukar nasib.
Semasa berseragam Lille, Maignan berhasil membawa timnya meraih gelar juara Ligue 1 pada musim 2020/2021.
Kesuksesannya inilah yang mengantarkan Maignan hingga saat ini menjadi kiper utama AC Milan.
Pada sisi lain, laga ini juga akan dimanfaatkan oleh Donnarumma untuk menunjukkan kualitasnya sebagai kiper asal akademi Milan yang kini memperkuat PSG.
Dalam wawancara yang dilansir dari France 24, Maignan mengakui bahwa laga ini akan sangat emosional baginya.
Kiper asal Prancis ini akan bertemu kembali dengan keluarganya yang tinggal di Paris dan berencana hadir untuk menyaksikan pertandingan tersebut.
Namun, ia berusaha tidak terbawa emosi dan tetap fokus pada pekerjaannya sebagai penjaga gawang Milan.
"Selalu terasa aneh untuk kembali ke rumah, entah ke Lille atau Paris," ujar Maignan.
"Ini membawa kembali kenangan. Saya pernah bermain melawan PSG untuk Lille. Ini Liga Champions. Akan ada atmosfer yang luar biasa. Keluarga saya akan hadir di sana. Saya harus memastikan bahwa saya fokus pada pekerjaan saya dan tidak membiarkan emosi menguasai saya," lanjutnya.
Pertandingan antara PSG dan AC Milan ini dapat menjadi momen penting bagi kedua kiper, Maignan dan Donnarumma, untuk menunjukkan kualitas mereka pada klub yang sempat membesarkan nama mereka.
Keduanya tentu ingin tampil sebaik mungkin dalam duel emosional ini dan membawa tim mereka meraih kemenangan. (***)