Network
Portal Kotamobagu - Pelatih Juventus, Max Allegri, memberikan penjelasan mengapa ia kehilangan kesabarannya di pinggir lapangan saat Juventus mengalahkan AC Milan yang bermain dengan 10 orang. Allegri juga menegaskan bahwa timnya memiliki tujuan untuk lolos ke Liga Champions.
Bianconeri harus bekerja keras untuk membongkar pertahanan Milan yang bermain dengan sepuluh pemain di San Siro. Keunggulan Juventus semakin terbuka setelah Malick Thiaw mendapatkan kartu merah di babak pertama karena melanggar Moise Kean.
"Gol dari tendangan jarak jauh Manuel Locatelli yang membentur pemain dan masuk ke gawang memberi kami keunggulan, dan itu adalah tembakan pertama Juventus yang mengarah ke sasaran," ujar Allegri kepada DAZN.
"Ikhtisar pertandingan, kami bermain baik secara defensif, tetapi sepak bola adalah tentang momen-momen dan Kean bermain dengan baik pada aksi tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Immobile, Davies, dan Williams Diterpa Banyak Godaan di Musim Transfer
"Setelah lawan bermain dengan sepuluh orang, kami tidak memulai babak kedua dengan baik. Pada menit-menit akhir, kami kekurangan kesabaran dan terus membiarkan Milan melakukan serangan balik. Meskipun benar kami memiliki seorang pemain lebih, kecepatan Rafael Leao dapat menetralkan keunggulan itu.
"Sudah lama sejak kami berhasil mengalahkan Milan, jadi saya hanya bisa berterima kasih kepada para pemain."
Meskipun Antonio Mirante berhasil menjaga skor tidak terlalu melonjak di masa injury time, namun kegelisahan Allegri tetap terlihat. Ia bahkan melepas jas dan dasinya, lalu menginjak-injak botol air dan benda-benda lain saat ia berjalan kesal di sekitar area pinggir lapangan.
"Semuanya terkait cara Anda mengalirkan bola. Bermain melawan sepuluh pemain, Anda harus menggunakan lapangan seperti bandara dan tidak membiarkan mereka mendekati bola, Anda tidak membiarkan mereka melakukan serangan balik seperti itu.
