PORTAL KOTAMOBAGU — Dalam bahasa Arab, najis disebut dengan Al Qadzarah atau yang berarti kotoran.
Al Qadzarah atau najis juga menjadi salah satu penghalang bagi muslim ketika beribadah kepada Allah SWT. Terlebih di dalam melaksanakan ibadah sholat.
Menurut Buya Yahya, seperti dikutip Portal Kotamobagu dari YouTube Al-Bahjah TV yang tayang pada 30 Agustus 2017, Najis sendiri terbagi dari 7 jenis.
Apa saja 7 jenis najis itu?
Buya Yahya mengatakan, najis yang pertama adalah segala sesuatu yang keluar dari lubang depan dan belakang, baik manusia maupun binatang.
Baca Juga: Benarkah Setelah Kematian akan Merasakan Neraka Terlebih Dahulu? Simak Penjelasan Buya Yahya
“Kecuali air mani manusia, segala sesuatu yang keluar dari lubang depan atau belakang adalah najis,” ujar Buya Yahya.
Kedua, adalah muntah. Sedangkan yang ketiga adalah darah.
“Menurut mazhab Imam Syafi’I darah segar maupun busuk (nanah) adalah najis,” kata Buya Yahya.
Najis yang keempat adalah bangkai.
Baca Juga: Benarkah Darah Jerawat Termasuk Najis? Ini Penjelasannya
“Bangkai itu ada dua, binatang yang halal dimakan tapi matinya tidak disembelih, dan binatang yang haram dimakan. Jadi bangkai itu najis. Kecuali tiga bangkai yang tidak najis, yakni pertama bangkai manusia, kedua, bangkai belalang, dan ketiga bangkai ikan. Bangkai manusia tidak boleh dimakan, kalau bangkai belalang dan ikan itu boleh,” jelas Buya Yahya.
Kelima, menurut Buya Yahya, najis adalah minuman yang beralkohol.
“Termasuk obat batuk yang mengandung alcohol. Meski vitamin, kalau ada alkoholnya itu najis,” ujarnya.
Najis yang keenam, adalah anjing dan keturunannya.
Najis yang terakhir, atau yang ketujuh, kata Buya Yahya, adalah babi dan keturunannya.***