Muncul Kasus Pembekuan Darah, 5 Negara Ini Hentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

17 Agustus 2021, 14:06 WIB
Muncul Kasus Pembekuan Darah, 5 Negara Ini Hentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca /Reuters/Dado Ruvic

PORTAL KOTAMOBAGU - Ada sejumlah jenis vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini di berbagai negara, salah satunya AstraZeneca.

Vaksin AstraZeneca dianggap sebagai salah satu di antara vaksin Covid-19 yang paling mujarab untuk dipakai saat ini.

Selain itu AstraZeneca diunggulkan sebagai vaksin paling potensial dalam melawan Covid-19 Varian Delta.

Hal tersebut ditunjukkan melalui studi yang dilakukan oleh ICMR dan NIV bernama Netralisasi Varian Delta bersama serum vaksin AstraZeneca di India. 

Lewat studi itu, pemakaian vaksin AstraZeneca di India ditemukan tingkat kemanjuran dengan 70 persen dan meningkat hingga menjadi 91 persen, setelah dosis yang kedua diberikan dengan jarak 8-12 minggu.

Kendati dianggap tuaian vaksin Covid-19 AstraZeneca positif, namun vaksin ini juga mempunyai torehan yang negatif.

Pasalnya, tercatat terdapat 5 negara di Eropa yang menyetop penggunaan vaksin AstraZeneca lantaran ditemukan dapat menyebabkan munculnya penyakit lain.

Baca Juga: Ernest Prakasa Rilis Poster Film Teka Teki Tika, Kapan Tayang?

Dikutip Portal Kotamobagu dari Pikiran-Rakyat.com pada Selasa, 17 Agustus 2021, adapun vaksin AstraZeneca disetop penggunaannya di Kanada, Spanyol, Jerman, Belanda, dan Prancis.

Negara-negara itu menerapkan kebijakan yang berbeda-beda terkait penghentian penggunaan vaksin AstraZeneca karena ada efek negatifnya itu.

Seperti misalnya Kanada yang mana menganggap vaksin AstraZeneca tidak memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat, khusnya yang berusia di bawah 55 tahun.

"Dari apa yang diketahui saat ini, ada ketidakpastian substansial tentang manfaat pemberian vaksin AstraZeneca Covid-19 bagi orang dewasa dibawah usia 55 tahun," ujar keterangan resmi dari Canada's National Advisory Committee on Immunization (NACI).

Sedangkan Spanyol, negara ini dilaporkan menemui banyak kasus pembekuan darah usai penggunaan vaksin AstraZeneca.

Pembekuan darah ini muncul di kepala yang dikenal dengan istilah Trombosis Vena Sinus. Kejadian tersebut banyak dialami oleh para wanita dewasa di Spanyol.

Kontras dengan Kanada, Jerman malah menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca pada warganya yang berusia 60 tahun ke atas.

Dengan begitu, sama seperti Spanyol, Jerman mengklaim bahwa vaksin AstraZeneca bertanggung jawab pada banyak kasus pembekuan darah pada lansia.

"Kami menghentikan vaksinasi menggunakan AstraZeneca bagi warga di bawah 60 tahun," jelas Menteri Kesehatan Dilek Kalayci beberapa waktu lalu.

Selain Spanyol dan Jerman, Belanda dan Prancis juga memberlakukan kebijakan yang sama.

Mereka takut bahwa vaksin AstraZeneca bertanggung jawab terhadap pembekuan darah yang terjadi pada tubuh pasien. Terutama bagi mereka yang sudah dewasa.

Disclaimer: artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com berjudul "Ada Kasus Kasus Pembekuan Darah, Lima Negara Setop Penggunaan Vaksin AstraZeneca".***

Editor: Suhendra Manggopa

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler