Primbon Jawa Kelahiran 12 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 14 Maret 2023, 08:14 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 12 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 12 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 12 Juli 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 12 Juli 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 12 Juli 2004, Senin Soma
Tanggal Jawa : 24 Jumadil Awal 1937, Senen Kliwon
Tanggal Hijriah : 24 Jumadil Ula 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Senen
Selalu berubah, indah dan banyak mendapatkan simpati.
Pasaran : Kliwon
Pandai bicara dan bergaul, periang, ambisius, urakan, kurang bisa membalas budi, setia pada janji, ceroboh memilih makanan, banyak selamat dan doanya.
Haståwårå/Padewan : Brama
Tidak sabaran, emosional.
Sadwårå : Aryang
(Manusia) Pelupa.
Sångåwårå/Padangon : Jagur
(Harimau) Galak, waspada, luwes, kuat.
Saptåwårå/Pancasuda : Satrya Wirang
Sering mendapat malu atau dipermalukan.
Rakam : Macan Kêtawan
Berkecukupan namun hatinya selalu resah.
Paarasan : Aras Kêmbang
Memiliki pesona daya tarik terhadap lawan jenis.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Warigalit
Dewa Bumi : Bethara Asmara.
Pohonnya Sulkastri Tanpa Bunga, Buahnya jadi obat : Kesayangan pembesar.
Burungnya Kepodang : Wataknya pemarah.
Menghadap Candi : hidupnya selalu prihatin.
Warigalit tan nganti sandhang pangane Selalu tidak kecukupan sandhang pangannya.
Aralnya : sering ikut terserempet perkara.
Sedekah / sesaji : Nasi dang-dangan beras senilai zakat fitrah, lauknya ikan rancaban digecok.
Do'anya : tulak bilahi, slawatnya : 4 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di atas menghadap ke bawah.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari kegiatan memanjat.
Wuku Warigalit baik untuk berkenalan dan persaudaraan, memuliakan leluhur, mengalirkan air, bepergian mengunjungi sanak kerabat.
Tidak baik untuk menyeleweng, bepergian jauh dan berperang.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x