Primbon Jawa Kelahiran 10 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 13 Maret 2023, 22:00 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 10 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 10 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /PIXABAY//

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 10 Juli 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 10 Juli 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 10 Juli 2004, Sabtu Saniscara
Tanggal Jawa : 22 Jumadil Awal 1937, Setu Pon
Tanggal Hijriah : 22 Jumadil Ula 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Setu
Membuat orang merasa senang, susah ditebak.
Pasaran : Pon
Bicaranya banyak diterima orang, suka tinggal di rumah, tidak mau memakan yang bukan kepunyaannya sendiri, suka marah kepada keluarganya, jalan pikirannya sering berbeda dengan pandangan umum. Suka berbantahan, berani kepada atasan. Rejekinya cukup.
Haståwårå/Padewan : Yama
Sederhana, jorok dan pemaaf.
Sadwårå : Mawulu
(Benih) Was-was dan curiga.
Sångåwårå/Padangon : Dadi
(Kayu) Berselera tinggi dan tidak mau dilebihi orang lain.
Saptåwårå/Pancasuda : Wasesa Segara
Pemaaf, suka menolong, berhati mulia.
Rakam : Nuju Pati
Banyak sial dan apesnya.
Paarasan : Lakuning Banyu
Teduh, murah hati, murah rejeki.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Gumbreg
Dewa Bumi : Bethara Cakra.
Pohonnya Beringin : menjadi tempat berlindung.
Burungnya Ayam Alas : disenangi orang berpangkat.
Gedhongnya di sebelah kiri : tulus ikhlas.
Kakinya berendam di air : Perintahnya lembut di depan panas di belakang.
Gumbreg geter wong tinuku abane : Berwibawa dan berpengaruh, semua perintahnya diikuti bawahan.
Aralnya : kalau berada di air.
Sedekah / sesaji : Nasi dang-dangan beras senilai zakat fitrah, lauknya ayam barumbun dipindang, kuluban 9 macam.
Do'anya : rajukna, slawatnya : 4 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di selatan.
Kalau wukunya berjalan, selama 7 hari hendaknya menghindari bepergian ke arah selatan.
Gumbreg patining wreksa : Gumbreg kelemahan bagi yang mengandalkan kekuatan jasmani.
Wuku Gumbreg baik untuk merundingkan berbesanan, untuk mencari nafkah mendapat keberuntungan.
Tidak baik untuk menanam kebun, mendirikan rumah, memulai berbagai karya dan bepergian.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x