Primbon Jawa Kelahiran 28 April 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 23 Desember 2022, 16:10 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 28 April 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 28 April 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Pexels//

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 28 April 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 28 April 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 28 April 2004, Rabu Budha
Tanggal Jawa : 8 Mulud 1937, Rebo Kliwon
Tanggal Hijriah : 08 Rabiul Awal 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Rebo
Pendiam, pemomong dan penyabar.
Pasaran : Kliwon
Pandai bicara dan bergaul, periang, ambisius, urakan, kurang bisa membalas budi, setia pada janji, ceroboh memilih makanan, banyak selamat dan doanya.
Haståwårå/Padewan : Guru
Berkuasa, bakat memimpin, pemberi, perayu.
Sadwårå : Uwas
(Burung) Takabur sehingga banyak dimusuhi.
Sångåwårå/Padangon : Wurung
(Api) Tidak sabaran, bersemangat dalam mencapai cita-cita.
Saptåwårå/Pancasuda : Lebu Katiyub Angin
Cita-citanya sering tidak kesampaian, hartanya sering habis.
Rakam : Kala Tinantang
Pemberani hingga banyak dimusuhi.
Paarasan : Lakuning Srêngéngé
Sentosa, berwibawa, menghidupi, menerangi.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Wugu
Dewa Bumi : Singajanma.
Pohonnya Wuni : Siapapun yang melihat dan bersimpati, dicemburui dalam hal perolehan rejeki.
Burungnya Kepodhang : Gampang tersinggung dan suka menyendiri.
Gedhongnya di belakang : kikir.
Wugu angkasa uwung-uwung : luas wawasan.
Aralnya : terkena bisa.
Sedekah / sesaji : nasi dang-dangan beras senilai zakat fitrah, lauknya bebek warna putih 2 ekor di lembaran, jajan pasar segala macam.
Do'anya : selamet kabulna, slawatnya : 10 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di selatan menghadap ke utara.
Saat Wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang arahnya ke selatan.
Wugu kalayu lara mati padha rowang : memiliki setia kawan yang tinggi hingga mau berkorban sampai mati.
Wuku Wugu baik untuk memperbaiki rumah, mantu bepergian mencari rejeki, menanam ubi-ubian.
Tidak baik untuk membangun pertemanan, berselisih pada belakang harinya dalam mencari nafkah.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x