Primbon Jawa Kelahiran 24 April 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 22 Desember 2022, 23:10 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 24 April 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 24 April 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Pexels//

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 24 April 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 24 April 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 24 April 2004, Sabtu Saniscara
Tanggal Jawa : 4 Mulud 1937, Setu Legi
Tanggal Hijriah : 04 Rabiul Awal 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Setu
Membuat orang merasa senang, susah ditebak.
Pasaran : Legi
Bertanggung jawab, murah hati, enak dalam pergaulan, selalu gembira seperti tidak pernah susah, sering kena fitnah, kuat tidak tidur malam hari, berhati-hati namun sering bingung sendiri, bicaranya berisi. Banyak keberuntungan dan kesialannya.
Haståwårå/Padewan : Kala
Pemarah, suka mengganggu orang lain, suka berbohong.
Sadwårå : Tungle
(Daun) Bertanggung jawab namun suka membantah.
Sångåwårå/Padangon : Kerangan
(Matahari) Menghidupi (banyak rejeki), menerangi (luas wawasan).
Saptåwårå/Pancasuda : Bumi Kapethak
Suka bekerja, kuat menderita dan mendapatkan kekecewaan.
Rakam : Mantri Sinaroja
Memperoleh kemuliaan, mampu menjalankan tugas, angkuh.
Paarasan : Lakuning Rêmbulan
Mempesona dan membuat tenteram hati orang.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Bala
Dewa Bumi : Bethari Durga.
Dipengaruhi watak Durga : tidak memiliki rasa takut dengan semua orang.
Pohonnya Cemara : Banyak bicara, suka menyombongkan kedudukan, cenderung berbuat yang tidak baik.
Burungnya Ayam Alas : disenangi orang berpangkat.
Bala sarwa tiba ing sela mangsa (selalu jatuh di tenggang waktu) : sering membuat keributan.
Aralnya : kena santet dan bisa / racun.
Sedekah / sesaji : Nasi dang-dangan beras sepitrah, lauknya ayam hitam mulus dipanggang, sayuran 7 macam.
Do'anya : rajukna, slawatnya : uang satu uwang (sauwang).
Kala Jaya Bumi : ada di barat laut menghadap ke tenggara.
Saat wukunya berjalan, selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju ke arah barat laut.
Bala ibaratnya pendeta kelaparan : orang baik yang jauh dari rejeki.
Wuku Bala baik untuk mengunjungi teman, menjadi utusan, membantu mempertemukan orang yang sedang berunding.
Tidak baik untuk mengajarkan ilmu, mewejangkan ilmu kebatinan dan memperbaiki apapun.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x