Primbon Jawa Kelahiran 31 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 15 Desember 2022, 09:00 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 31 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 31 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton / Pexels//

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 31 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 31 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 31 Maret 2004, Rabu Budha
Tanggal Jawa : 9 Sapar 1937, Rebo Pahing
Tanggal Hijriah : 09 Shafar 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Rebo
Pendiam, pemomong dan penyabar.
Pasaran : Pahing
Selalu ingin memiliki (barang), kesungguhannya penuh perhitungan untuk mendapatkan untung, suka menolong, mandiri, kuat lapar, banyak musuhnya, kalau tersinggung menakutkan marahnya, suka kebersihan. Sering kena tipu dan kalau kehilangan jarang bisa menemukan kembali.
Haståwårå/Padewan : Kala
Pemarah, suka mengganggu orang lain, suka berbohong.
Sadwårå : Tungle
(Daun) Bertanggung jawab namun suka membantah.
Sångåwårå/Padangon : Tulus
(Air) Tekun, dermawan, dikagumi, lemah lembut.
Saptåwårå/Pancasuda : Wasesa Segara
Pemaaf, suka menolong, berhati mulia.
Rakam : Sanggar Waringin
Teduh hatinya, suka memberi perlindungan.
Paarasan : Lakuning Banyu
Teduh, murah hati, murah rejeki.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Wuye
Dewa Bumi : Bethara Kuwera.
Pohonnya Tal : panjang umurnya.
Burungnya Gogik : besar ambisi dan kaku ati.
Menyandang keris : Tajam intuisinya.
Gedhongnya terbuka pintunya : dermawan dan ikhlas.
Kedua kakinya berendam di air : Berwatak memberi keteduhan kepada sesama tajam pandangannya terhadap kebaikan, mudah tersinggung.
Aralnya : sanjabaya (bahaya yang datang ketika berkunjung pada kerabat).
Sedekah / sesaji : jajan pasar lengkap, juadah dari membeli senilai "satak sawe" namun madu harus dibeli dulu.
Do'anya : tulak bilahi.
KalaJaya Bumi : ada di barat menghadap ke timur.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju arah barat.
Wuye masangi manuk nganggo pakan (Wuye menjerat burung dengan umpan pakan) : pandai berstrategi.
Wuku Wuye baik untuk menangkap burung, menanam, menjalin persaudaraan, pergi mencari rejeki.
Tidak baik pergi jauh dan menipu

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah