Primbon Jawa Kelahiran 14 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 10 Desember 2022, 10:30 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 14 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 14 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Pexels/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 14 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 14 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 14 Maret 2004, Minggu Radite
Tanggal Jawa : 22 Suro 1937, Minggu Kliwon
Tanggal Hijriah : 22 Muharram 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Minggu
Tekun mandiri, berwibawa.
Pasaran : Kliwon
Pandai bicara dan bergaul, periang, ambisius, urakan, kurang bisa membalas budi, setia pada janji, ceroboh memilih makanan, banyak selamat dan doanya.
Haståwårå/Padewan : Brama
Tidak sabaran, emosional.
Sadwårå : Aryang
(Manusia) Pelupa.
Sångåwårå/Padangon : Wurung
(Api) Tidak sabaran, bersemangat dalam mencapai cita-cita.
Saptåwårå/Pancasuda : Lebu Katiyub Angin
Cita-citanya sering tidak kesampaian, hartanya sering habis.
Rakam : Mantri Sinaroja
Memperoleh kemuliaan, mampu menjalankan tugas, angkuh.
Paarasan : Lakuning Lintang
Kesepian, suka menyendiri, bersifat pendeta, miskin.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Md.kungan
Dewa Bumi : Bethara Basuki.
Pohonnya Plasa : terkenal.
Burungnya Pelung : Suka di tempat yang berair, kebaikan dibelakang.
Gedhongnya ada di atas : Banyak yang bersimpati, bicaranya halus / sopan, menerima ketentuan Tuhan.
Md.kungan unen-unen kang mbarung (bebunyian yang marak) : periang dan banyak bicara.
Aralnya : disalahi di waktu malam.
Sedekah / sesaji : Nasi punar, lauknya ayam wiring kuning digoreng dan jenang abang untuk membetulkan wetonnya.
Do'anya : nguwur.
Kala Jaya Bumi : ada di timur menghadap ke barat.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian ke timur.
Md.kungan baya ngurag (buaya mati kelaparan) : sial oleh keadaan.
Wuku Mandhangkungan baik untuk menikah, mendirikan rumah, pergi mencari srana (solusi).
Tidak baik untuk bertengkar dan berkhianat.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x