Primbon Jawa Kelahiran 5 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 7 Desember 2022, 11:30 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 5 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 5 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Pexels/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 5 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 5 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 5 Maret 2004, Jum'at Sukra
Tanggal Jawa : 13 Suro 1937, Jemuwah Legi
Tanggal Hijriah : 13 Muharram 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Jemuwah
Enerjik mengagumkan.
Pasaran : Legi
Bertanggung jawab, murah hati, enak dalam pergaulan, selalu gembira seperti tidak pernah susah, sering kena fitnah, kuat tidak tidur malam hari, berhati-hati namun sering bingung sendiri, bicaranya berisi. Banyak keberuntungan dan kesialannya.
Haståwårå/Padewan : Rudra
Angker berwibawa, kejam.
Sadwårå : Uwas
(Burung) Takabur sehingga banyak dimusuhi.
Sångåwårå/Padangon : Wurung
(Api) Tidak sabaran, bersemangat dalam mencapai cita-cita.
Saptåwårå/Pancasuda : Satrya Wirang
Sering mendapat malu atau dipermalukan.
Rakam : Sanggar Waringin
Teduh hatinya, suka memberi perlindungan.
Paarasan : Aras Tuding
Selalu kena tunjuk dalam berbagai perkara.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Marakeh
Dewa Bumi : Bethara Surenggana.
Pohonnya Trengguli, bunganya tidak bermanfaat, buahnya asri: Tidak bisa disuruh pergi jauh, menjadi pusat perhatian orang ketika dalam pertemuan.
Umbul-umbulnya terbalik : cepat mencapai sukses.
Gedhongnya disunggi : Suka memamerkan karunia Tuhan yang diperoleh.
Marakeh damar agung marapit : daya ingatnya kuat.
Aralnya : dianiaya.
Sedekah / sesaji : Nasi gurih, luknya ikan di lembaran, sayuran lima macam dan juadah dari membeli.
Do'anya : tulak bilahi, slawatnya : 100 dhuwit.
Kala Jaya Bumi : ada di utara menghadap ke selatan.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian arah ke utara.
Marakeh brana sempal (perhiasan tanggal/putus) : tetap berharga.
Wuku Marakeh baik untuk menanam padi, pasang tumbal, memperbaiki rumah, membuat pekarangan.
Tidak baik untuk bekerja sambilan, berkasih-kasihan dan berpindah tempat.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x