Primbon Jawa Kelahiran 2 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 6 Desember 2022, 05:20 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 2 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 2 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Pexels//

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 2 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 2 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 2 Maret 2004, Selasa Anggara
Tanggal Jawa : 10 Suro 1937, Selasa Pon
Tanggal Hijriah : 10 Muharram 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Selasa
Pemarah dan pencemburu, luas pergaulannya.
Pasaran : Pon
Bicaranya banyak diterima orang, suka tinggal di rumah, tidak mau memakan yang bukan kepunyaannya sendiri, suka marah kepada keluarganya, jalan pikirannya sering berbeda dengan pandangan umum. Suka berbantahan, berani kepada atasan. Rejekinya cukup.
Haståwårå/Padewan : Indra
Berbakat menjadi cendekiawan/intelektual, sombong, teliti.
Sadwårå : Aryang
(Manusia) Pelupa.
Sångåwårå/Padangon : Nohan
(Bulan) Selalu berubah, indah dan mempesona, belas kasih.
Saptåwårå/Pancasuda : Satrya Wibawa
Berbudi luhur, berwibawa.
Rakam : Sanggar Waringin
Teduh hatinya, suka memberi perlindungan.
Paarasan : Aras Pêpêt
Sering mendapat kesialan.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Marakeh
Dewa Bumi : Bethara Surenggana.
Pohonnya Trengguli, bunganya tidak bermanfaat, buahnya asri: Tidak bisa disuruh pergi jauh, menjadi pusat perhatian orang ketika dalam pertemuan.
Umbul-umbulnya terbalik : cepat mencapai sukses.
Gedhongnya disunggi : Suka memamerkan karunia Tuhan yang diperoleh.
Marakeh damar agung marapit : daya ingatnya kuat.
Aralnya : dianiaya.
Sedekah / sesaji : Nasi gurih, luknya ikan di lembaran, sayuran lima macam dan juadah dari membeli.
Do'anya : tulak bilahi, slawatnya : 100 dhuwit.
Kala Jaya Bumi : ada di utara menghadap ke selatan.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian arah ke utara.
Marakeh brana sempal (perhiasan tanggal/putus) : tetap berharga.
Wuku Marakeh baik untuk menanam padi, pasang tumbal, memperbaiki rumah, membuat pekarangan.
Tidak baik untuk bekerja sambilan, berkasih-kasihan dan berpindah tempat.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x