Primbon Jawa Kelahiran 6 April 2007 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 29 November 2022, 00:00 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 6 April 2007 Menurut Hitungan Wuku dan Weton / Ilustrasi
Primbon Jawa Kelahiran 6 April 2007 Menurut Hitungan Wuku dan Weton / Ilustrasi /Pexels

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 6 April 2007 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 6 April 2007 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia dengan alam semesta. Hingga kini, Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon Padhukunan Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Nah, berikut ramalan Primbon Jawa Kelahiran 6 April 2007 menurut hitungan wuku dan weton. Simak selengkapnya:

Tanggal Masehi:6 April 2007, Jum'at Sukra
Tanggal Jawa:18 Mulud 1940, Jemuwah Pon
Tanggal Hijriah:18 Rabiul Awal 1428

Watak berdasarkan weton

Dina:Jemuwah
Enerjik mengagumkan.Pasaran:Pon
Bicaranya banyak diterima orang, suka tinggal di rumah, tidak mau memakan yang bukan kepunyaannya sendiri, suka marah kepada keluarganya, jalan pikirannya sering berbeda dengan pandangan umum. Suka berbantahan, berani kepada atasan. Rejekinya cukup.Haståwårå/Padewan:Yama
Sederhana, jorok dan pemaaf.Sadwårå:Paningron
(Ikan) Kena tipu.Sångåwårå/Padangon:Dangu
(Batu) Pendiam, kurang wawasan, keras hati.Saptåwårå/Pancasuda:Lebu Katiyub Angin
Cita-citanya sering tidak kesampaian, hartanya sering habis.Rakam:Macan Kêtawan
Berkecukupan namun hatinya selalu resah.Paarasan:Lakuning Lintang
Kesepian, suka menyendiri, bersifat pendeta, miskin.

Watak berdasarkan wuku

Halaman:

Editor: Moh Irfany Alhabsyi

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x