Primbon Jawa Kelahiran 17 September 1997 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 2 Juli 2022, 18:45 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 17 September 1997 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 17 September 1997 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Twitter


PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 17 September 1997 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 17 September 1997 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia dengan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Nah, berikut ramalan Primbon Jawa Kelahiran 17 September 1997 menurut hitungan wuku dan weton. Simak selengkapnya:

 

  • Tanggal Masehi : 17 September 1997, Rabu Budha
  • Tanggal Jawa : 14 Jumadil Awal 1930, Rebo Kliwon
  • Tanggal Hijriah : 14 Jumadil Ula 1418

 

Watak berdasarkan weton

  • Dina : Rebo
  • Pendiam, pemomong dan penyabar.
  • Pasaran : Kliwon
  • Pandai bicara dan bergaul, periang, ambisius, urakan, kurang bisa membalas budi, setia pada janji, ceroboh memilih makanan, banyak selamat dan doanya.
  • Haståwårå/Padewan : Yama
  • Sederhana, jorok dan pemaaf.
  • Sadwårå : Aryang
  • (Manusia) Pelupa.
  • Sångåwårå/Padangon : Nohan
  • (Bulan) Selalu berubah, indah dan mempesona, belas kasih.
  • Saptåwårå/Pancasuda : Lebu Katiyub Angin
  • Cita-citanya sering tidak kesampaian, hartanya sering habis.
  • Rakam : Kala Tinantang
  • Pemberani hingga banyak dimusuhi.
  • Paarasan : Lakuning Srêngéngé
  • Sentosa, berwibawa, menghidupi, menerangi.

 

Halaman:

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x