PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 18 November 1989 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.
Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.
Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 18 November 1989 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini, Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.
Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon Padhukunan Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.
Nah, langsung saja, berikut ramalan Primbon Jawa Kelahiran 18 November 1989 menurut hitungan wuku dan weton. Simak selengkapnya:
- Tanggal Masehi : 18 November 1989, Sabtu Saniscara
- Tanggal Jawa : 18 Bakda Mulud 1922, Setu Kliwon
- Tanggal Hijriah : 18 Rabiul Akhir 1410
Watak berdasarkan weton
- Dina : Setu
- Membuat orang merasa senang, susah ditebak.
- Pasaran : Kliwon
- Pandai bicara dan bergaul, periang, ambisius, urakan, kurang bisa membalas budi, setia pada janji, ceroboh memilih makanan, banyak selamat dan doanya.
- Haståwårå/Padewan : Uma
- Berbelas kasih, susah, jahil.
- Sadwårå : Paningron
- (Ikan) Kena tipu.
- Sångåwårå/Padangon : Tulus
- (Air) Tekun, dermawan, dikagumi, lemah lembut.
- Saptåwårå/Pancasuda : Tunggak Semi
- Rejekinya selalu ada, akan habis tetapi mendapatkan lagi.
- Rakam : Sanggar Waringin
- Teduh hatinya, suka memberi perlindungan.
- Paarasan : Lakuning Bumi
- Melindungi, mengasuh, sabar, mengalah.
Watak berdasarkan wuku