Primbon Jawa Kelahiran 27Juni 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 12 Mei 2022, 16:50 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 27Juni 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 27Juni 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Pixabay//

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 27 Juni 1993 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri di yakani oleh masyarakat tanah Jawabahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 27 Juni 1993 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia dengan alam semesta. Hingga kini,  Primbon Jawa diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis Primbon Jawa yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 27 Juni 1993, Minggu Radite
Tanggal Jawa : 7 Suro 1926, Minggu Pahing
Tanggal Hijriah : 07 Muharram 1414

Watak berdasarkan weton

Dina : Minggu
Tekun mandiri, berwibawa.
Pasaran : Pahing
Selalu ingin memiliki (barang), kesungguhannya penuh perhitungan untuk mendapatkan untung, suka menolong, mandiri, kuat lapar, banyak musuhnya, kalau tersinggung menakutkan marahnya, suka kebersihan. Sering kena tipu dan kalau kehilangan jarang bisa menemukan kembali.
Haståwårå/Padewan : Rudra
Angker berwibawa, kejam.
Sadwårå : Tungle
(Daun) Bertanggung jawab namun suka membantah.
Sångåwårå/Padangon : Dangu
(Batu) Pendiam, kurang wawasan, keras hati.
Saptåwårå/Pancasuda : Wasesa Segara
Pemaaf, suka menolong, berhati mulia.
Rakam : Nuju Pati
Banyak sial dan apesnya.
Paarasan : Lakuning Rêmbulan
Mempesona dan membuat tenteram hati orang.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Sinta
Dewa Bumi : Bethara Yamadipati.
Pohonnya Gendhayakan : Menjadi pelindung atau penolong orang sakit.
Burungnya Gagak : Bisa menerima wangsit / ilham.
Gedhongnya di depan : Suka memperlihatkan kekayaannya.
Amandhi Umbul-umbul : Punya kemuliaan.
Wuku Sinta Wulan Karahinan (bulan kesiangan) : Tidak sabaran.
Aralnya : Ketika sedang mendapat peningkatan tidak dermawan, maka menyebabkan kejatuhannya.
Sedekah / sesaji : Nasi pulen dang-dangan beras senilai zakat fitrah, lauknya pindang kerbau seharga 21 ketheng tidak boleh menawar.
Do'anya : Tolak bilahi.
Kala Jaya Bumi : Ada di timur laut menghadap barat daya.
Saat wukunya berjalan, selama 7 hari : Sebaiknya tidak bepergian ke arah timur laut.
Sinta patine wong ngawig : Matinya orang yang merasa mulia.
Wuku Sinta baik untuk mengobati, membuat sarat supaya banyak hujan, mengobati / menawarkan orang terkena pengasihan atau sebaliknya.
Tidak baik untuk menanam dan membuka pekarangan.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah