Primbon Jawa Kelahiran 9 Juni 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 10 Mei 2022, 05:42 WIB
 Primbon Jawa Kelahiran 9 Juni 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 9 Juni 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 9 Juni 1993 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri di yakani oleh masyarakat tanah Jawabahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 9 Juni 1993 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia dengan alam semesta. Hingga kini,  Primbon Jawa diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis Primbon Jawa yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 9 Juni 1993, Rabu Budha
Tanggal Jawa : 18 Besar 1925, Rebo Wage
Tanggal Hijriah : 18 Dzul Hijjah 1413

Watak berdasarkan weton

Dina : Rebo
Pendiam, pemomong dan penyabar.
Pasaran : Wage
Menarik tetapi angkuh, setia dan penurut, malas mencari nafkah perlu dibantu orang lain, kaku hati, tidak bisa berpikir panjang, sering gelap pikiran dan mendapat fitnah.
Haståwårå/Padewan : Guru
Berkuasa, bakat memimpin, pemberi, perayu.
Sadwårå : Tungle
(Daun) Bertanggung jawab namun suka membantah.
Sångåwårå/Padangon : Dangu
(Batu) Pendiam, kurang wawasan, keras hati.
Saptåwårå/Pancasuda : Sumur Sinaba
Luas wawasan, bisa menjadi sumber orang mencari ilmu.
Rakam : Macan Kêtawan
Berkecukupan namun hatinya selalu resah.
Paarasan : Aras Tuding
Selalu kena tunjuk dalam berbagai perkara.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Kulawu
Dewa Bumi : Bethara Sadana.
Pohonnya Tal : panjang umurnya.
Burungnya Nori : Boros dan rela bukan karena menginginkan sanjungan, esar keinginannya.
Kulawu embun jatuh di sendang agung : Serba tepat papan (tempat)nya.
Aralnya : kena bisa dan digigit ular.
Sedekah / sesaji : Bebek, ayam, burung dimasak bersama-sama, dimasak bebas.
Do'anya : kabulna.
Kala Jaya Bumi : ada di utara menghadap ke selatan.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju arah ke utara.
Kulawu menikah lagi pun bisa awet wayuh (memadu isteri), ibarat berkumpulnya dengan burung dewata.
Wuku Kulawu baik untuk mengobati orang sakit, menikah, wayuh (poligami), berteman.
Tidak baik untuk bepergian jauh, pindah tempat dan membuka hutan.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah