Primbon Jawa Kelahiran 7 Juni 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 10 Mei 2022, 00:00 WIB
 Primbon Jawa Kelahiran 7 Juni 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 7 Juni 1993 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Pexels/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 7 Juni 1993 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri di yakani oleh masyarakat tanah Jawabahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 7 Juni 1993 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia dengan alam semesta. Hingga kini,  Primbon Jawa diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis Primbon Jawa yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 7 Juni 1993, Senin Soma
Tanggal Jawa : 16 Besar 1925, Senen Pahing
Tanggal Hijriah : 16 Dzul Hijjah 1413

Watak berdasarkan weton

Dina : Senen
Selalu berubah, indah dan banyak mendapatkan simpati.
Pasaran : Pahing
Selalu ingin memiliki (barang), kesungguhannya penuh perhitungan untuk mendapatkan untung, suka menolong, mandiri, kuat lapar, banyak musuhnya, kalau tersinggung menakutkan marahnya, suka kebersihan. Sering kena tipu dan kalau kehilangan jarang bisa menemukan kembali.
Haståwårå/Padewan : Sri
Berbelas kasih dan mendapatkan banyak simpati.
Sadwårå : Uwas
(Burung) Takabur sehingga banyak dimusuhi.
Sångåwårå/Padangon : Wurung
(Api) Tidak sabaran, bersemangat dalam mencapai cita-cita.
Saptåwårå/Pancasuda : Bumi Kapethak
Suka bekerja, kuat menderita dan mendapatkan kekecewaan.
Rakam : Kala Tinantang
Pemberani hingga banyak dimusuhi.
Paarasan : Lakuning Lintang
Kesepian, suka menyendiri, bersifat pendeta, miskin.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Kulawu
Dewa Bumi : Bethara Sadana.
Pohonnya Tal : panjang umurnya.
Burungnya Nori : Boros dan rela bukan karena menginginkan sanjungan, esar keinginannya.
Kulawu embun jatuh di sendang agung : Serba tepat papan (tempat)nya.
Aralnya : kena bisa dan digigit ular.
Sedekah / sesaji : Bebek, ayam, burung dimasak bersama-sama, dimasak bebas.
Do'anya : kabulna.
Kala Jaya Bumi : ada di utara menghadap ke selatan.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju arah ke utara.
Kulawu menikah lagi pun bisa awet wayuh (memadu isteri), ibarat berkumpulnya dengan burung dewata.
Wuku Kulawu baik untuk mengobati orang sakit, menikah, wayuh (poligami), berteman.
Tidak baik untuk bepergian jauh, pindah tempat dan membuka hutan.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah