Primbon Jawa Kelahiran 28 Januari 1995 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 24 April 2022, 05:15 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 28 Januari 1995 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 28 Januari 1995 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /


PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 28 Januari 1995 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 28 Januari 1995 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini, Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon Padhukunan Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Nah, langsung saja, berikut ramalan Primbon Jawa Kelahiran 28 Januari 1995 menurut hitungan wuku dan weton. Simak selengkapnya:

• Tanggal Masehi: 28 Januari 1995, Sabtu Saniscara
• Tanggal Jawa: 26 Ruwah 1927, Setu Pahing
• Tanggal Hijriah: 26 Syaban 1415

Watak berdasarkan weton

• Dina: Setu. Membuat orang merasa senang, susah ditebak.
• Pasaran: Pahing. Selalu ingin memiliki (barang), kesungguhannya penuh perhitungan untuk mendapatkan untung, suka menolong, mandiri, kuat lapar, banyak musuhnya, kalau tersinggung menakutkan marahnya, suka kebersihan. Sering kena tipu dan kalau kehilangan jarang bisa menemukan kembali.
• Haståwårå/Padewan: Sri. Berbelas kasih dan mendapatkan banyak simpati.
• Sadwårå: Uwas. (Burung) Takabur sehingga banyak dimusuhi.
• Sångåwårå/Padangon: Nohan. (Bulan) Selalu berubah, indah dan mempesona, belas kasih.
• Saptåwårå/Pancasuda: Satrya Wibawa. Berbudi luhur, berwibawa.
• Rakam: Macan Kêtawan. Berkecukupan namun hatinya selalu resah.
• Paarasan: Lakuning Gêni. Mudah marah dan ambisius.

Watak berdasarkan wuku

• Dewa Bumi : Bethara Gatra.
• Pohonnya Tigaron (Tiga Daun) : sedikit bekerja (pemalas).
• Burungnya Sepahan : baik nafkahnya.
• Memangku Tombak : tajam intuisi batinnya.
• Membelakangi air : dingin emosinya.
• Manahil lintang agung awor mungsuh (bintang agung bersinar bersama musuh) : pencemburu.
• Aralnya : Kena besi.
• Sedekah / sesaji : Nasi liwet lauknya ayam dan ikan air, sayur bermacam-macam, sambal gepeng.
• Do'anya : ngumur, slawatnya : uang baru senilai 10 ketheng.
• Kala Jaya Bumi : ada di tenggara menghadap ke barat laut.
• Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju arah tenggara.
• Manahil wiji kapapas : benih terpangkas.
• Wuku Manahil baik untuk mencari obat atau syarat srana, membuat bendungan, membuka kuburan, menyelesaikan pertengkaran.
• Tidak baik untuk menjatuhkan biji, mantu dan mencari sambilan.

Halaman:

Editor: Moh Irfany Alhabsyi

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah