Network
Akan tetapi yang menjadi problem pada sosok teman semacam ini, ialah di mana ia hanya mau mengritik dan mau kritikkannya diterima, tetapi sangat enggan ketika orang lain mengkritik dirinya.
Ia hanya mau memenangkan diri sendiri, mau benar dengan sendiri, serta seakan-akan yang pantas untuk mengkritik, hanyalah dirinya sendiri.
Jika di dalam lingkup pergaulan kita, terdapat sosok teman yanv seperti ini, maka sudah sangat jelas ia merupakan teman yang toxic atau beracun.
- Kebanyakan drama
Selalu menemparkan diri sendiri pada posisi sebagai aktor utama atau orang yang paling depan dalam setiap momentum, dalam segala hal apa pun jenisnya.
Disaat kita menceritakan soal permasalahan kondisi hidup kita yang sedang tidak baik-baik saja, maka ia akan berulah dan berdramatisir bahwa seolah-olah dialah orang yang paling banyak masalah.
Ketika bercerita tentang suatu perjuangan, ia pun mengaku-ngaku seakan-akan dialah orang yang paling terdepan di dalam perjuangan tersebut. Dan merasa orang lain hanya mengikuti arahan darinya.
Intinya, ia banyak mendramatisir dan suka mengaku-ngaku bahwa seolah-olah dan seakan-akan dirinyalah yang senantias dinomor satukan atau tokoh utama dalam segala momentum.
Maka, orang tersebut merupakan toxic dalam lingkaran pergaulan atau pertemanan kita. Sebaiknya kita menjaga diri agar tidak terkontaminasi dengan sosok orang semacam ini.
Baca Juga: 3 Cara Mudah Menebak Karakter Orang yang Baru Dikenal Menurut Ilmu Psikologi
