Mana yang Lebih Dulu dalam Mengambil Keputusan, Logika Atau Perasaan? Simak Penjelasan Berikut

- 21 Juli 2022, 19:43 WIB
Mana yang Lebih Dulu dalam Mengambil Keputusan, Logika Atau Perasaan? Simak Penjelasan Berikut
Mana yang Lebih Dulu dalam Mengambil Keputusan, Logika Atau Perasaan? Simak Penjelasan Berikut /Pixabay/leemurry01/

 

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Mana yang tepat untuk digunakan antara logika atau perasaan? Ketika menentukan solusi dari sebuah probelmatika yang dihadapi?

Antara logika atau perasaan, disaat kita sedang berdapan dengan suatu persoalan, maka yang namanya manusia kebanyakan memiliki cara yang tidak sama dalam mengatasinya.

Menyelesaikan masalah dari sudut pandang logika atau perasaan seringkali berbeda pada proses dan hasil akhirnya.

Hal yang lumrah dan sering terjadi, dikala kita mengalami kondisi di mana keadaan hati dan pikiran sedang tidak sejalan. Dan itu biasanya akan menjadikan kita dilemah dan kebingungan untuk menentukan arah penyelesaian dari suatu masalah.

 Baca Juga: Lebih Keren Dari Yamaha Aerox? Seperti Apa Spesifikasi Honda RX 125, Yuk Simak Ulasannya

Jika hal yang demikian itu terjadi, maka kemudian mana yang lebih tepat untuk diikuti pada suatu momen masalah, antara kata hati (perasaan) atau pikiran (logika)?.

Mungkin saja selama ini kita dibiasakan dengan sebuah pemikiran bahwa untuk kata perasaan dan logika itu adalah 2 hal yang selalu bertabrakan atau tidak sejalan.

Kita sering kali mendengarkan sebuah ungkapan, "pahamilah perasaan, jangan pakai logika saja." Atau ada juga perkataan, "ini tidak logis , pasti ini hanya permainan emosi".

Logika dan perasaan memang seringkali di posisikan seperti 2 entitas yang tak akan pernah bisa sejalan dan justru selalu berlawanan. Yang apabila diartikan, ketika logika benar, maka yang disalahkan adalah perasaan, pun sebaliknya.

 Baca Juga: Bupati, Wabup, Kapolres dan Ketua DPRD Bersama Komunitas By N-Max Naik Motor Ke Lokasi HUT Bolsel

Padahal seebuah keputusan yang kita ambil entah berdasarkan pada perasaan atau pun logika, itu tidak pernah selalu benar, dan tidak selamanya salah. Artinya, tidak ada yang memiliki kebenaran atau kesalahan mutlak dari suatu keputusan yang itu entah didasari pada logika maupun perasaan.

Lalu kemudian jika suatu masalah itu datang, bagaimanakah cara kita mencari solusinya? Bagimana kah kita menaruh sikal atas kondisi perasaan dan pikiran yang tidak jarang dirasa bertentangan? Berikut penjelasannya.

Dikutip Portal Kotamobagu dari Kanal YouTube Abdi Suardin, di bawah ini ulasannya. Jika kita mengambil suatu kesimpulan dan atau keputusan dari sebuah masalah yang didasai logika, ini bukan berarti kita menafikan perasaan, demikian sebaliknya. Karna hal tersebut selalu tergantung pada kondisi atau konteks masalahnya.

 Baca Juga: Tak Mau Kalah Dari Saingannya, Hyundai Luncurkan Mobil Listrik Performa Tinggi

Suatu keputusan yang tepat, maksudnya baik dan benar itu, bisa kita ambil dengan cara menyeimbangkan atau menyelaraskan penggunaan logika yang kuat dan dosis perasaan/kondisi hati yang sehat. Maksudnya, gunakan daya nalar kita dengan matang, dan rasakan sensasi emosional dengan kondisi tenang.

Terkadang, melahirkan sebuah keputusan yang hanya bertumpuh pada perasaan, akan berdampak pada keputusan yang irasional (tidak masuk akal). Olehnya menjadikan keputusan yang kita ambil tersebut menjadi sebuah keputusan yang kurang tepat atau tidak baik dan tidak benar.

Sebaliknya, jika suatu keputusan pun hanya berdasarkan pada logika saja, tanpa melibatkan peran perasaan, maka berpotensi pada sebuah keputusan yang kaku, tanpa makna dan arah yang jelas.

 Baca Juga: All New Pajero Sport 2022 Bukan Lagi Lawan Sebanding All New Toyota Fortuner? Simak Kelebihannya

Maksudnya, logika dan perasaan itu, penting untuk pahami secara lebih mendalam. Sehingga kita bisa menentikan kapan sebuah keputusan itu harus didasari dengan logika, dan kapan keputusan itu membuthkan peran penting dari sebeuah perasaan.

Sebab, jika sebuah keputusan yang kita ambil itu, sama dalam hal melibatkan logika dan perasaan, maka keputusan yang dilahrikan tersebut kemungkinan besarnya adalah sebuah keputusan yang terbaik dan paling tepat dikondisi masalah itu.

Kuncinya adalah, kita harus memahami kedua sisi tersebut, antara peran logika dan perasaan. Sehingga membawa kita pada langkah-langkah yang bijak ke arah keputusan yang tepat.

Olehnya, jika sekarang anda memiliki suatu masalah, silakan gunakan daya pikir atau nalar sebijak mungkin, dan hasratilah kondisi atau situa perasaan anda, sebelum menentukan arah keputusan yang perlu anda putuskan.***

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah