PORTAL KOTAMBAGU, Pikiran Rakyat – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) menanggapi salah satu postingan di media sosial yang menarasikan cuaca di tahun 2022 ini akan terasa lebih terasa dingin disebabkan karena fenomena Aphelion.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) penyebab cuaca terasa dingin 2022 bisa saja disebabkan oleh fenomena Aphelion.
BMKG menjelaskan, fenomena Aphelion terjadi karena bumi mengorbit di titik terjauh dari matahari.
Baca Juga: Dampak Fenomena Hujan Meteor Bootid 27 Juni 2022: Bisa Menyentuh Bumi? Simak Faktanya
Menurut BMKG pada dasarnya orbit bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna melainkan berbentuk elips.
Pada fenomena Aphelion ini, bumi sedang berada di titik terjauh dari matahari yakni 152, juta km dari matahari.
Lanjutnya, fenomena Aphelion merupakan fenomena astromis yang sangat lumrah karena terjadi setiap sekali dalam satu tahun.
Biasanya fenomena ini akan terjadi dalam kurung waktu Juli sampai dengan Agustus.
Namun ternyata, adapun cuaca dingin yang terjadi di Indonesia tidak sama sekali terkait dengan fenomena Aphelion.
Baca Juga: Perhatikan, Ini 3 Tanda Wanita Tidak Menyukai Anda Dari Cara Bales Chattingnya
Karena fenomena Aphelion tidak berpengaruh secara signifikan terhadap suhu di bumi.
Adapun fenomena ketika bumi mengorbit pada posisi paling dekat dengan matahari disebut Fenomena Perihelion.
Fenomena ini menyebabkan cuaca akan terasa panas. Pada umumnya fenomena ini terjadi pada bulan Januari hingga Februari.
Kendati banyak narasi yang beredar di media sosial perihal fenomena Aphelion, namun sebagai pengguna internet yang bijak perlu mencermati informasi tersebut dengan baik. ***