Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Melansir Portal Kotamobagu, Pikiran Rakyat dari kanal youtube Darhid Fz, Jumat (37/5), Habib Umar bin Hafidz menerangkan pondasi penting bagi mereka yang menempuh jalan menuju Allah adalah mengurangi tidur, mengurangi makan, mengurangi pembicaraan dan mengurangi perkumpulan dengan manusia.
Hal itu kata habib Umar bin Hafidz adalah pondasi-pondasi riyadah (perjalanan menuju Allah). "pengertian riyadhoh menurut ulama mengatakan para wali badal membagi pondasi utama bagi rumah kewalian dengan banyak berdiam, menjauhi perkumpulan serta lapar dan memperbanyak bergadang di penghujung malam," ucapnya.
Iman Haddad berkata, jadilah dalam makanan, tidur, perkumpulan dan dalam barucap sebatas sesuatu yang ringkas dan sedikit. Jiwa itu dilatih dengan senantiasa meninggalkan perkumpulan, berbanyak berdiam, dan bergadang serta membiasakan lapar. Olahraga jiwa dengan banyak berdiam dan lapar disertai menjauhi perkumpulan dan banyak bergadang.
Baca Juga: Mengapa Penting Mengingat Dosa? Simak Penjelasan Ustad Abdul Somad
"Inilah 4 pondasi utama yang terulang dalam bait syair ini. Maka bangunan perjalanan mereka menuju Allah SWT terbangun atas dasar sedikit tidur, sedikit berbicara, sedikit makan dan menjauhi perkumpulan Manusia,' terangnya.
Dari kalangan muridin, maka kehendaknya hanya sebauh gambaran tampa hakikat. Barangsiapa yang banyak bicara atau banyak makan atau banyak tidur dari kalangan penempuh jalan Allah.
"Nabi Muhammad SAW bersabda barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaknya ia berkata baik dan diam. Nabi juga berkata cukuplah bagi manusia beberapa siap untuk menegakkan tubuhnya jika tidak cukup maka sepertiga untuk makana, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk pernapasan," ucapnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Sabtu 28 Mei 2022: Cara Melepaskan Beban Pemikiran Saat Lelah
Ulama asal Hadramaut itu menyebut bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda jika seorang manusia tidur maka syaitan mengikat nya dengan 3 ikatan, berkata pada setiap ikatan malamu panjang maka tidurlah, jika ia bangun kemudian mengingat Allah maka terlepas satu ikatan, juka ia berwudhu maka terlepas satu ikatan lagi, dan jika ia sholat 2 rakaat maka terlepas semua ikatannya "maka ia bangun pagi hari dengan jiwa yang baik dan tubuh yang bersemangat, jika tidak maka ia bangun pagi dengan jiwa yang jahat dan malas," tuturnya.
Walaupun dalamnya terdapat hikmah dan manfaat namun juga merupakan bentuk kekurangan dan kelemahan maka Allah menghilangkannya dalam kehidupan surga maka tidak ada tidur di surga tidak membutuhkan tidur lagi karena jika ia tidur maka akan terlewat kenikmatan dikala ia tidur kebahagiaan mereka senantiasa bertambah kita dalam kehidupan dunia Ketika hendak tidur kemudian kita mendapatkan kegembiraan besar maka tidur akan hilang dan pergi dan jika ia dikuasai kegembiraan makan rasa kantuk akan pergi darinya.
Oleh karena itu ia akan bertahan 2 malam atau 3 malam selama kegembiraan itu bertambah akan tetapi kegembiraan di dunia tidak berlangsung selamanya akan berkurang dan ia akan tidur namun kegembiraan di surga senantiasa bertambah setiap saat maka mereka tidak akan tidur.
Baca Juga: Primbon Jawa Kelahiran 17 Februari 1997 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
" Sebagaimana keadaan penghuni neraka yang tidak tidur kerena dahsyat nya siksa mereka sedangkan penghuni surga tidak tidur karena keangugan kenikmatan didalamnya sungguh berbeda keadaan mereka. Wahai Allah selamatkan kami dari neraka," ujarnya***
