PORTAL KOTAMOBAGU, PRMN - Umat Islam di Indonesia memiliki tradisi ziarah kubur ke makam orang tua atau keluarga yang sudah meninggal dunia untuk mendoakan mereka.
Lalu apa sebenarnya terjadi kepada orang yang sudah meninggal ketika ziarah kubur untuk mendoakan mereka.
Syehk Muhammad Ashanqithi mengatakan ia tidak mampu menahan tangis betapa perlunya ahli kubur kepada kita ziarah dan mendoakan
Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo 11 April 2022, Habiskan Waktu Bersama Pasangan
Ia terkesan dengan kisah Usman bin Sahwab ulama salaf bercerita tentang ibunya seorang wanita ahli ibadah. Ketika ibunya meninggal dunia, ia mengangkat pandangannya ke langit dan berkata wahai tabunganku, wahai simpananku, wahai Tuhanku yang selalu menjadi sandaranku, alam hidupku dan setelah kematian jangan engkau abaikan diriku ketika mati jangan biarkan aku kesepian dalam kuburku kemudian ia meninggal dunia.
"Aku selalu berziarah ke makamnya setiap hari jumat, aku berdoa untuknya dan memohon ampunan baginya dan semua ahli kubur disitu,"ucapnya.
Pada suatu malam aku bermimpi berjumpa dengan ibuku, ia bertanya kepada ibunya "wahai ibu bagaimana keadaanmu? Ia menjawab anakku sesungguhnya kematian itu adalah kesusahan yang dahsyat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius 11 April 2022: Selalu saja menguntungkan bagimu baik dari Keuangan dan Asmara
"Aku Alhamdulillah ada di alam barzah yang terpuji, ranjang yang harum dan bantalnya terbuat dari kain sutra," ucap ibunya di dalam mimpinya.
Usman juga berkata apakah ibu ada keperluan kepadaku, ia menjawab, jangan engkau tinggalkan ziarah kubur yang kamu lakukan kepada kami, sesungguhnya aku sangat senang kedatanganmu setiap hari Jumat ketika berangkat dari keluargamu.
"Orang-orang akan berkata kepadaku, ini anakmu sudah datang, lalu aku merasakan senang dan orang-orang mati seketar juga senang," lanjut dalam mimpinya.
Baca Juga: Setelah Viral, Thessa Kalalo DM Kami Ungkapkan Hal ini
Basysyhar bin Ghalib ulama salaf pula menceritkan dirinya selalu bermimpi Robial al alawiyah dalam tidurku, aku selalu memang mendoakan dia dalam mimpiku itu yang ia berkata kepadaku.
"Dalam mimpi itu ia berkata wahai Basysyhar hadiah-hadiahmu selalu sampai kepada kami dari atas piring dan cahaya ditutupi dengan saput tangan sutra," ujarnya.
Akupun berkata bagaimana hal itu bisa terjadi, ia menjawab begitulah doa-doa orang yang masih hidup apabila mereka mendoakan orang yang sudah mati dan doa mereka itu di kabulkan, maka doa itu diletakkan di atas piring dari cahaya dan ditutupi dengan saput tangan sutra, lalu doa itu dikabulkan kepada orang mati yang mendoakan itu, lalu dikatakan kepadanya terimalah ini adalah dari seseorang kepadanya.***