Network
PORTAL KOTAMOBAGU - Berikut penjelasan Syekh Ali Jaber tentang 2 alasan boleh meninggalkan sholat wajib.
Kedudukan sholat dalam Islam adalah tiang agama yang tidak boleh ditinggalkan oleh kaum muslimin.
Bahkan orang dengan kondisi yang terbatas seperti sakit atau tengah dalam perjalan tetap mesti melakukan sholat.
Berbeda dengan ibadah yang lainnya yang terdapat keringanan jika sedang dalam kondisi darurat. Sementara sholat tidak demikian.
Tetapi siapa yang tahu, ternyata ada kondisi di mana seseorang bisa meninggalkan ibadah sholat ini.
Hal ini diterangkan oleh Syekh Ali Jaber dalam sebuah video di kanal Youtube Muslim - Saluran Dakwah pada 21 September 2021.
Dikutip Portal Kotamobagu dari PortalJember.com berjudul "Sholat Wajib Ternyata Boleh Ditinggalkan jika Terjadi 2 Hal Ini Menurut Syekh Ali Jaber".
Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa Ibadah sholat merupakan amalan yang tidak bisa diganti atau diwakilkan dengan amalan lain.
Baca Juga: Inilah Manfaat Luar Biasa Jika Hidup Sederhana Menurut Buya Yahya
Sementara sedekah masih bisa diwakili dengan bentuk menyerahkan kepada yayasan yang telah dipercaya.
Haji juga bisa diwakili yang disebut dengan haji badal, yaitu ketika seseorang memberangkatkan orang lain haji untuk mewakili dirinya dengan syarat orang lain tersebut sudah haji wajib.
Begitu juga dengan umrah badal yang juga bisa dilakukan. Namun, tidak ada sholat badal.
Orang yang sakit saat waktunya puasa masih bisa digantikan oleh ahli waris. Namun, sholat tidak bisa digantikan ahli waris.
Selain itu, sholat juga merupakan ibadah yang tetap harus dilaksanakan, meski ada udzur.
Orang islam masih boleh tidak haji atau umrah apabila ia tidak mampu. Orang Islam boleh tidak membayar zakat karena ia penerima zakat.
Orang muslim juga boleh tidak puasa ketika dalam perjalanan jauh atau saat sedang sakit.
Meskipun semua itu termasuk ibadah pokok dalam Islam, tapi tetap boleh tidak dikerjakan jika ada udzur.
Apakah ada orang islam yang tidak sholat? Semestinya tidak ada karena itu merupakan tiang agama.
Sholat wajib ini boleh ditinggalkan hanya apabila ada dua alasan dalam kehidupan seseorang.
Pertama, apabila seseorang sudah menyatakan keluar dari Islam atau murtad. Maka, gugurlah kewajiban sholatnya.
Kedua, apabila seseorang sudah kehilangan kesadaran akibat gangguan jiwa, maka kewajiban sholatnya juga gugur.
Jika tidak mengalami dua hal ini, semestinya setiap orang islam tetap mendirikan sholat.***(Gufron Abdillah/PortalJember.com)
