Network
Mengungkap Kendala Ekonomi dan Upaya Wayne Rainey untuk Menghidupkan Kembali Era Kejayaan Pebalap Amerika
Portal Kotamobagu - Dalam dekade gemilang MotoGP pada tahun 1970-an, 1980-an, dan 1990-an, bendera Amerika Serikat berkibar tinggi di kancah balap motor dunia.
Namun, seiring berjalannya waktu, gelar juara MotoGP semakin menjauh dari genggaman para pebalap Amerika, meninggalkan jejak-jejak kejayaan yang kini hanya terkenang dalam kenangan.
Antara 1978 dan 1993, para pebalap Amerika berhasil meraih 13 dari 16 kejuaraan dunia MotoGP. Kenny Roberts Sr., Freddie Spencer, Eddie Lawson, Wayne Rainey, dan Kevin Schwantz menjadi legenda yang menandai dominasi Amerika dalam dunia balap motor. Namun, tren ini berubah drastis sejak awal tahun 2000-an.
Kenny Roberts Jr. dan Nicky Hayden sempat mengangkat bendera Amerika sebagai juara dunia pada awal milenium, tetapi sejak kemenangan Hayden pada 2006, tidak ada lagi pebalap Amerika yang meraih gelar juara MotoGP. Bahkan, sejak tahun 2011, tidak ada pebalap Amerika yang berhasil memenangkan satu pun balapan MotoGP.
Baca Juga: iPad Air 12,9 Inci 2024: Bocoran Desain Revolusioner, Layar Mini LED dan Chip M2 Hebat!
Keberhasilan Amerika dalam mencetak pebalap juara dunia di MotoGP pada masa lalu, seperti Kenny Roberts Sr. dan Eddie Lawson, ternyata tidak dapat diulang pada dekade-dekade berikutnya.
Gaya balap dirt track yang menjadi ciri khas pebalap Amerika terasa semakin hilang di pentas internasional.
Kenapa demikian? Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab utama. Krisis keuangan global pada tahun 2008 membuat beberapa pabrikan besar menarik dukungan mereka dari ajang balap MotoGP.
Sebelumnya, Amerika memiliki kejuaraan balap jalan terkuat di dunia dengan dukungan penuh dari Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan Ducati.
