Konflik Hamas-Israel Memaksa Tim Nasional Palestina Membatalkan Piala Merdeka Kuala Lumpur

- 10 Oktober 2023, 01:40 WIB
Krisis Palestina: Konflik Israel Memaksa Tim Nasional Palestina Membatalkan Piala Merdeka Kuala Lumpur.
Krisis Palestina: Konflik Israel Memaksa Tim Nasional Palestina Membatalkan Piala Merdeka Kuala Lumpur. /Foto: PSSI

Portal Kotamobagu - Konflik yang berkecamuk di Palestina akibat bentrokan dengan Israel tidak hanya mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga, tetapi juga mencapai dunia sepak bola.

Tim nasional Palestina saat ini terjebak dalam situasi yang sangat sulit, yang kemungkinan besar akan memaksa mereka membatalkan partisipasi mereka dalam turnamen empat negara Piala Merdeka di Kuala Lumpur, Malaysia, yang semestinya dimulai pada Jumat, 13 Oktober.

Pada akhir pekan sebelumnya, ketegangan mencapai puncaknya ketika kelompok militan Hamas melepaskan ribuan roket ke wilayah Israel.

Baca Juga: Marco Giampaolo Digadang-gadang Pengganti Rudi Garcia Sebagai Pelatih Napoli

Israel memberikan respons yang tak kalah keras dengan serangan ke Jalur Gaza, yang sayangnya berdampak pada hilangnya ribuan nyawa, termasuk warga sipil yang tak berdosa dari kedua belah pihak.

Dampak dari konflik ini juga terasa dalam dunia sepak bola. Tim nasional Palestina, yang sebelumnya bersemangat untuk berpartisipasi dalam Piala Merdeka, kini menghadapi kesulitan besar untuk keluar dari negara mereka.

Situasi yang semakin tegang dan berbahaya membuat para pemain dan staf pelatih tidak dapat meninggalkan Palestina, dan akhirnya, mereka harus mempertimbangkan pembatalan partisipasi mereka dalam turnamen bergengsi ini.

Piala Merdeka sendiri akan menampilkan empat negara, yaitu Malaysia, Palestina, India, dan Tajikistan.

Baca Juga: AC Milan Resmi Perkenalkan Olivier Giroud sebagai Kiper

Jadwal awal menunjukkan bahwa Palestina akan bertanding melawan Tajikistan pada Jumat, 13 Oktober, dalam pertandingan yang akan menentukan tiket menuju final.

Pada hari yang sama, Malaysia akan melawan India. Namun, dengan ketidakpastian yang melingkupi partisipasi Palestina, format turnamen ini mungkin harus mengalami perubahan drastis.

Menurut laporan dari Football Palestine, skuad Palestina sebelumnya telah dijadwalkan untuk berangkat ke Kuala Lumpur pada Senin, 9 Oktober.

Namun, kendala transportasi dan kesulitan untuk keluar dari Palestina telah menjadi halangan yang tak terlampaui. Para pemain dan staf pelatih telah berupaya keras selama akhir pekan sebelumnya untuk mencoba keluar dari negara mereka, tetapi upaya tersebut telah mengalami kegagalan beruntun.

Staf pelatih Palestina bahkan adalah yang pertama kali mencoba menavigasi rute keluar dari Palestina, namun mereka juga harus menyerah dalam menghadapi kendala yang tak terduga.

Situasi ini membawa ingatan terhadap peristiwa pada Mei 2021, ketika pemukim yang berniat melakukan tindakan kekerasan turun ke sejumlah jalan utama di Tepi Barat dengan dukungan angkatan bersenjata Israel.

Baca Juga: Bukayo Saka Absen Karena Masalah ini, Inggris Kehilangan Senjata Tajam Melawan Italia

Para pemain Palestina juga menceritakan kisah pahit mereka. Salah seorang pemain mengatakan bahwa ia tidak dapat menemukan taksi yang bersedia membawanya ke Jericho untuk melintasi perbatasan, karena situasi yang sangat sulit dan berbahaya.

Sementara itu, pemain lainnya yang berasal dari Kota Tua Yerusalem merasa terjebak di dalam rumahnya, karena sekelompok pemukim yang berkeliaran di jalanan dengan maksud mencari orang Arab untuk diserang.

Meskipun Palestina terpaksa membatalkan keikutsertaannya dalam Piala Merdeka, turnamen tersebut tetap akan berlangsung.

Namun, dengan pembatalan mendadak ini, format turnamen mungkin akan mengalami perubahan yang tak terduga, karena kurangnya waktu untuk mencari tim pengganti.

Konflik Palestina-Israel yang mendalam ini telah menciptakan drama tak terduga di dunia sepak bola, membebani para pemain dan staf pelatih dengan beban yang sangat berat.

***

Editor: Suprianto Suwardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah