Network
Portal Kotamobagu - Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya menjadi saksi laga Derby Jawa Timur yang mempertemukan Persebaya Surabaya dan Arema Malang pada Sabtu sore tanggal 23 September 2023.
Sementara para pemain di lapangan bertarung dengan semangat dan kegigihan, otoritas keamanan menjadi pihak yang paling sibuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam laga ini.
Laga ini tetap dibayangi oleh tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober tahun lalu. Karena itulah, kepolisian menurunkan 4,925 personel gabungan untuk mengamankan jalannya laga ini. Kapasitas stadion yang semula 45,000 kursi, hanya diisi oleh 25,000 penonton saja.
Sejak siang, ribuan polisi telah berjaga di sekitar Gelora Bung Tomo, melakukan pemeriksaan kepada setiap penonton yang masuk ke stadion, tanpa terkecuali, baik pria, wanita, atau anak-anak.
Baca Juga: PDIP ‘Impikan’ Prabowo Bersanding dengan Ganjar Pranowo, Djarot : Ada Peluang
Langkah-langkah ketat ini merupakan bentuk antisipasi agar tidak ada penonton yang membawa barang-barang berbahaya seperti senjata tajam, flare, korek api, atau minuman keras.
Penonton sendiri sangat mendukung langkah-langkah keamanan ini dan merasa bahwa pengawasan ini sangat diperlukan mengingat tingginya emosi dalam Derby Jawa Timur.
Salah satu penonton mengatakan, "Pengawasannya untuk keamanan harus luar biasa. Untuk antisipasi Derby Arema melawan Persebaya, tapi harus cukup untuk TNI. Kondisinya bagus seharusnya hari ini lebih aman lagi. Semoga tidak ada kejadian seperti di Malang, Kanjuruhan. Semoga di Surabaya ini aman dan damai untuk semua."
Pengamanan laga ini dilakukan di beberapa titik, termasuk penyekatan di batas Kota Surabaya untuk mencegah suporter Arema memasuki kota, hingga pengamanan berlapis di dalam areal Stadion Gelora Bung Tomo.
