Barcelona Bakal Kesulitan Cari Pengganti Xavi Hernandez, Ini Sebabnya!

2 Februari 2024, 06:00 WIB
Setelah menjalani era gemilang di bawah arahan Pep Guardiola, Barcelona kini berada dalam tantangan yang tak terbantahkan bagi para manajer. /Instagram / xavi/

Portal Kotamobagu - Setelah menjalani era gemilang di bawah arahan Pep Guardiola, Barcelona kini berada dalam tantangan yang tak terbantahkan bagi para manajer.

Dalam rentang waktu 12 tahun terakhir, klub ini telah mengganti delapan manajer, sebuah tren yang membuat peran manajer di sana semakin sulit dan menantang.

Ketika Guardiola meninggalkan Barcelona pada tahun 2012, meninggalkan lapangan Camp Nou untuk terakhir kalinya, momen itu diwarnai dengan emosi dan kelegaan.

Para penggemar, yang mencapai hingga 100 ribu orang, memberikan penghormatan terakhir kepada manajer legendaris itu. Namun, mereka tidak menyadari betapa sulitnya masa depan klub akan menjadi setelah kepergiannya.

Baca Juga: Real Madrid Siap Memboyong Yan Couto dari Manchester City: Apa Dampaknya?

Meskipun Barcelona meraih banyak trofi dan memecahkan rekor selama beberapa musim di bawah berbagai manajer, tidak ada yang bisa menandingi hubungan emosional yang dibangun Guardiola dengan pendukung Blaugrana.

Budaya yang diciptakannya, bersama dengan gaya permainan yang memukau, membuatnya sulit untuk dilupakan.

Namun, setelah beberapa pergantian manajer, Barcelona kini di ambang tantangan yang serupa dengan kepergian Xavi pada akhir musim ini.

Sementara klub mencari pengganti baru dengan harapan ide segar dan hubungan yang erat dengan pendukung, para penerus Xavi mungkin menghadapi kesulitan yang sama seperti yang dialami oleh manajer sebelumnya.

Baca Juga: Milan Memastikan Transfer Pellegrino dan Traore di Penghujung Bursa Transfer

Warisan Guardiola

Semua ini dapat ditelusuri kembali ke era Guardiola, di mana meskipun sukses yang gemilang, situasi klub tidak pernah benar-benar stabil.

Guardiola harus mengatasi berbagai tantangan, termasuk masalah keuangan dan perombakan skuad yang diperlukan.

Langkah-langkah drastis yang diambilnya, seperti melepas pemain kunci seperti Ronaldinho dan Deco, menunjukkan betapa sulitnya peran manajer di Barcelona.

Setelah Guardiola, beberapa manajer mencoba untuk mengambil alih kendali, termasuk Tito Vilanova dan Luis Enrique.

Namun, tantangan terus berlanjut, dan dengan pergantian manajer yang sering, stabilitas klub semakin tergoyahkan.

Baca Juga: Juventus Resmi Dapatkan Carlos Alcaraz dari Southampton

Tekanan Tanpa Henti

Para manajer Barcelona tidak hanya menghadapi tekanan dari persaingan di lapangan, tetapi juga dari ekspektasi tinggi pendukung dan kondisi politik klub yang kompleks.

Pergeseran kekuatan dalam dan di luar lapangan, terutama dengan rival abadi Real Madrid, menambah beban yang harus ditanggung manajer.

Selain itu, kepergian Lionel Messi, salah satu pemain terbesar dalam sejarah klub, meninggalkan kesan yang mendalam.

Ketidakkonsistenan finansial dan kebutuhan untuk menjual aset berharga membuat manajemen Barcelona semakin rumit.

Baca Juga: Real Madrid Hadapi Getafe Tanpa Tchouameni dan Camavinga

Masa Depan Barcelona

Dalam pencarian pengganti Xavi, Barcelona menghadapi pertanyaan kritis tentang kemampuan klub untuk kembali meraih kesuksesan di masa depan.

Dengan tantangan finansial, kepergian pemain kunci, dan tekanan yang tak terelakkan, klub ini membutuhkan pemimpin yang mampu menghadapi tantangan itu dengan kepala dingin dan visi yang jelas.

Di tengah semua ketidakpastian ini, penunjukan manajer baru menjadi langkah krusial bagi Barcelona.

Tantangan bagi calon manajer adalah tidak hanya untuk menghidupkan kembali warisan klub, tetapi juga untuk menghadapi realitas manajemen yang kompleks dan persaingan yang sengit.

Barcelona memasuki fase kritis dalam sejarahnya, di mana keputusan-keputusan yang diambil sekarang akan membentuk arah masa depan klub.

Baca Juga: Marco Pellegrino Gabung Salernitana AC Milan Masih PD Tanpa Jasanya

Dalam menghadapi tantangan yang tak terelakkan ini, Barcelona membutuhkan pemimpin yang berani dan berkualitas untuk membawa klub ini ke tingkat yang lebih tinggi, di mana sukses tidak hanya diukur dari trofi, tetapi juga dari fondasi yang kuat dan kestabilan jangka panjang. ***

 

Editor: Suprianto Suwardi

Terkini

Terpopuler